Respons Mahfud dan Kubu AMIN Usai Urusan Pantun Diadukan ke Bawaslu

Respons Mahfud dan Kubu AMIN Usai Urusan Pantun Diadukan ke Bawaslu

Tim detikcom - detikNews
Senin, 20 Nov 2023 08:43 WIB
Ilustrasi Gedung Bawaslu (Karin-detikcom)
Foto: Ilustrasi Gedung Bawaslu (Karin-detikcom)

Respons Mahfud-Kubu AMIN

Mahfud Md tak banyak berkomentar soal laporan terhadap dirinya yang diajukan sejumlah pengacara itu. Dia menyerahkan proses aduan itu kepada Bawaslu RI.

"Biar diolah Bawaslu," kata Mahfud Md singkat usai menghadiri acara selawat untuk pemilu damai dan solidaritas Palestina bersama pengasuh dan ribuan Santri di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, dilansir detikJatim, Sabtu (18/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kubu paslon nomor urut 1 Anies dan Cak Imin (AMIN) menepis pantun itu dianggap sebuah ajakan memilih. Cak Imin mengatakan apa yang dilontarkannya sekadar pantun.

"Kita lihat nanti, karena bukan kampanye kok itu hanya pantun," kata Cak Imin di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11).

ADVERTISEMENT

Cak Imin mengatakan akan menunggu proses laporan terhadap Bawaslu tersebut. Dia juga menanggapi santai laporan terhadap dirinya tersebut, sebab itu merupakan bagian dari aspirasi masyarakat.

"Biar saja, namanya aspirasi kan beda-beda. Yang jelas kita bersyukur dukungan semakin kuat kepada AMIN, apalagi dukungan dari kiai, ulama, yang punya massa besar, itu harus kita syukuri. Tentu ini menjadi bagian dari upaya kita memenangkan AMIN 2024," ungkapnya.

Cak Imin diketahui dilaporkan ke Bawaslu oleh Advokat Pengawal Demokrasi (APD). Cak Imin dilaporkan terkait dugaan ucapan mengajak pada saat pengundian nomor urut.

Waketum PKB Jazilul Fawaid menganggap laporan terhadap Cak Imin itu salah alamat. Dia mempertanyakan mengapa laporan itu tak ditujukan terhadap KPU dan Bawaslu RI.

"Itu aduan salah alamat tapi silahkan saja, sekalian adukan KPU dan Bawaslu. Kenapa KPU memberikan waktu untuk sambutan dan Bawaslu juga tidak menegurnya," kata Jazilul kepada wartawan, Jumat (17/11).

Jazilul menganggap pelaporan itu bertujuan menyudutkan salah satu kandidat. Dia menyinggung saat itu semua paslon berfoto dengan menunjukkan nomor urut masing-masing.

"Aduan ini motifnya ingin menyudutkan salah satu paslon dan cari sensasi saja. Sebab semua Paslon berkampanye dengan menunjukkan foto dengan nomor urut masing masing, KPU pula yang meminta berpose dengan nomor urut," katanya.

"Sekalian laporkan yang baca doa yang mengakibatkan hadirin mengucap AMIN... AMIN... AMIN ketika doa dibacakan," kata dia.

Wakil Ketua MPR ini berharap Bawaslu tidak menindaklanjuti laporan tersebut. "Saya harap Bawaslu tidak memperpanjang laporan ini, karena hanya ingin cari sensasi dan menyudutkan pasangan tertentu, apalagi soal pantun, pantun itu metafora," kata Jazilul.


(fca/fca)



Hide Ads