Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut). Dalam kunjungannya itu, Gibran menyebut bersaudara dengan masyarakat Tapanuli Utara karena marga Siregar.
Pertemuan itu digelar di sebuah kafe di wilayah Tapanuli Utara, Sabtu (18/11/2023). Tokoh masyarakat yang hadir juga menyampaikan masukannya ke Gibran di Pilpres 2024 mendatang.
"Terima kasih sekali untuk masukan-masukan terkait masalah pertanian, infrastruktur, masalah toleransi, ini nanti akan kami tampung semua. Yang jelas bapak ibu kalau dari kami pasti akan melanjutkan program-progam yang sudah berjalan," kata Gibran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran juga mengatakan bahwa program yang ada dalam pemerintahan kali ini akan dilanjutkannya. Ia menegaskan tidak ada yang namanya perubahan, yang ada hanya keberlanjutan.
"Program-program yang sudah ada akan kami pertahankan dan akan kami tambahi dengan Program-program yang baru. Jadi saya selalu menggaungkan yang namanya keberlanjutan dan penyempurnaan. Tidak ada yang namanya perubahan, tidak ada juga arah baru," ujar dia.
Gibran mengatakan tugas atau pekerjaan yang harus dikerjakan nantinya akan di komunikasikan dengan kepala daerah setempat. Dirinya akan bekerja untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
"Nanti kami akan selalu berkoordinasi dengan para-para kepala daerah, tokoh masyarakat, PR yang belum terselesaikan, nanti Insyallah akan kami selesaikan," sebutnya
Lebih lanjut, Gibran mengatakan bahwa masyarakat Tapanuli Utara merupakan saudaranya. Gibran mengatakan adik iparnya, Bobby Nasution, menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diberikan marga Siregar.
"Tadi adik saya (Bobby Nasution) bilang 'bapak dapat marga Siregar'. Jadi kita semua saudara semua, Siregar. Terima kasih sekali," tuturnya.
Jokowi dan Usul Pemberian Marga Siregar
Untuk diketahui, sebelumnya diberitakan, Presiden Siregar Seluruh Dunia, Muhammad Yusuf Siregar, mengharapkan Jokowi juga menyandang marga Siregar. Hal itu disampaikan saat menghadiri prosesi adat pernikahan Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu pada Novermber 2017 lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Pak Jokowi otomatis jadi marga Siregar. Cuma belum sempat kita ulosi," kata Yusuf menjelang masuk ke arena prosesi adat Bobby-Kahiyang, di Bukit Hijau Regency Taman Setia Budi (BHR Tasbi), Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/11/2017).
Sebagaimana diketahui, Kahiyang sudah mendapat boru Siregar pada 21 November. Yusuf mengatakan sebenarnya Jokowi juga langsung ikut bermarga Siregar. Namun Jokowi belum secara resmi bermarga Siregar karena belum menjalani prosesi pengulosan.
"Kalau bisa kita selipkan, kira-kira kita bisa ulosi supaya resmi bermarga Siregar," kata Yusuf.
Prosesi pengulosan kepada Jokowi sempat direncanakan pada Sabtu (25/11) saat prosesi adat pernikahan Bobby Nasution-Kahiyang. Yusuf menunggu ketersediaan waktu supaya prosesi peresmian marga Siregar untuk Jokowi bisa disisipkan dalam rangkaian acara besok.
"Besok pun bisa, barang 10 menit untuk mengulosi saja" kata Yusuf.
Namun, Darmin Nasution selaku salah satu suhut (tuan rumah yang punya hajat) menyatakan acara itu tak akan disisipkan dalam rangkaian pernikahan ini.
"Kalau memang mau (pengulosan marga Siregar) buat Presiden, lain dong acaranya," kata Darmin di lokasi acara pernikahan, Bukit Hijau Regency Taman Setia Budi (BHR Tasbi), Medan, Jumat (24/11/2017).
Darmin mengatakan keputusan bahwa pengulosan Siregar untuk Jokowi tak akan digelar dalam rangkaian pernikahan diambil lewat rapat pemberian boru Siregar untuk Kahiyang. Sebagaimana diketahui, pemberian boru untuk Kahiyang dilaksanakan pada 21 November.
Bahkan keputusan ini dikatakan Darmin diambil oleh elemen marga Siregar sendiri. "Jawaban marga Siregar sendiri, 'Ya, bukannya kita tidak setuju, tapi tidak pantaslah (acara pernikahan Bobby-Kahiyang) diselip-selipi acara buat Presiden'," kata Darmin.
Namun Darmin belum tahu apakah Jokowi berkenan diberi marga Siregar atau tidak. "Ya nggak tahulah kita," ucapnya.
(ial/jbr)