Calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto bakal mengkaji keikutsertaan Indonesia menjadi anggota kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Jika menguntungkan, Prabowo mengatakan tidak menutup kemungkinan Indonesia bergabung.
"Jadi kita akan lihat, kalau nanti kepentingan ekonomi kita menguntungkan, ya why not kita join BRICS?" kata Prabowo di CSIS, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).
Prabowo mengatakan Indonesia memang dalam posisi non blok terhadap perkumpulan geopolitik yang ada. Kemudian dirinya menyebutkan bahwa BRICS yang didirikan 2009 itu merupakan perkumpulan dari lima negara tersebut yang membahas terkait ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan kita ikut G20, kita juga bagian dari ASEAN, kita sekarang bagian dari APEC itu bukan perkumpulan geopolitik, itu perkumpulan ekonomi," ucapnya.
Ogah Tanggapi Soal AUKUS
Lebih lanjut, Prabowo juga ditanya terkait pandangannya soal pakta pertahanan AUKUS. Prabowo mengatakan, AUKUS adalah hak kedaulatan ketiga negara, Amerika Serikat, Inggris dan Australia sehingga tidak ditanggapinya.
"Saya katakan perjanjian AUKUS adalah keputusan Australia, AS, Inggris, adalah hak kedaulatan, kami tidak mengomentari keputusan hak kedaulatan negara," katanya.
(ial/dek)