Pemilih Lama Pindah ke Anies, Gerindra Ungkit Prabowo Unggul Head to Head

Pemilih Lama Pindah ke Anies, Gerindra Ungkit Prabowo Unggul Head to Head

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 13 Nov 2023 07:21 WIB
Habiburokhman
Foto: Habiburokhman (dok YouTube detikcom)
Jakarta -

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa pemilih lama Prabowo Subianto pindah ke Anies Baswedan. Merespons hal itu, Gerindra mengungkit hasil survei Prabowo selalu teratas.

"Dinamika minor swing voter seperti itu memang hal yang biasa, ada sebagian pemilih yang belum mantap berpindah-pindah pilihan. Kalau disebut ada pemilih Pak Prabowo yang ke Anies, tentu ada juga pemilih Pak Anies yang beralih ke Pak Prabowo," kata Waketum Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (12/11/2023).

Habiburokhman kemudian menyinggung hasil head to head Prabowo dan Anies pada survei. Dia menyebut elektabilitas Prabowo jauh lebih tinggi jika melawan Anies daripada saat melawan Ganjar Pranowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal tersebut bisa terdeteksi dari keunggulan Pak Prabowo yang lebih tebal jika dalam posisi head to head dengan Pak Anies apabila dibandingkan jika head to head dengan Pak Ganjar," sebut dia.

Lebih lanjut, Habiburokhman yakin pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mulai mengunci kemenangan. Dia menyebut Prabowo dan Gibran memilih gaya politik tengah dan merangkul.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas posisi Pak Prabowo dan Mas Gibran saat ini mulai mengunci kemenangan. Karena baik dengan skenario tiga paslon maupun dua paslon berhadapan dengan siapa saja keunggulan Prabowo Gibran jauh melampaui margin of error. Kuncinya adalah pilihan gaya berpolitik yang sangat tepat yang kami pilih, yakni politik jalan tengah dan politik merangkul," kata dia.

Namun demikian, Habiburokhman menyebut pihaknya tak ingin terlena dengan hasil survei. Dia menyebut tim pemenangan akan bekerja keras untuk Pilpres 2024.

"Kami tidak ingin tinggi hati dengan hasil survei ini, justru sebaliknya kami akan semakin bekerja keras mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas paslon kami," pungkasnya.

Survei Indikator Politik Indonesia sebelumnya merilis hasil survei mengenai elektabilitas capres dan pasangan calon. Pasangan Prabowo-Gibran ada pada posisi pertama dalam survei yang dilakukan 27 Oktober-1 November 2023.

Berikut elektabilitas paslon:

Prabowo-Gibran 39,7%
Ganjar-Mahfud 30%
Anies-Cak Imin 24,4%
Tidak jawab 5,9%

Indikator politik juga melakukan survei elektabilitas capres tanpa pasangan, berikut hasilnya:

Prabowo 40,6%
Ganjar 27,8%
Anies 23,7%
Tidak jawab 7,9%

Simak juga Video 'Prabowo-Gibran Unggul di Survei Poltracking, Gerindra: Tren Terus Naik':

[Gambas:Video 20detik]

Burhanuddin mengatakan elektabilitas Ganjar turun tajam dibanding survei yang dilakukan Indikator sebelumnya. Di sisi lain, elektabilitas Prabowo jua naik.

"Terjadi penurunan tajam Mas Ganjar diikuti oleh kenaikan suara Pak Prabowo, tetapi kenaikan Pak Prabowo tidak setajam penurunan Mas Ganjar," tutur dia.

Pada survei yang dilakukan Indikator pada 16-20 Oktober lalu, Prabowo memperoleh 37% dan Ganjar 34,8%. Burhanuddin pun menjelaskan alasan elektabilitas Prabowo tak begitu tajam di saat Ganjar turun. Namun pada sisi lain, pemilih lama Prabowo pindah ke Anies.

"Jadi kalau misalnya betul Mas Ganjar penurunannya sejauh ini harusnya Pak Prabowo lebih tinggi lagi. Salah satunya karena pendukung lama Pak Prabowo yang pindah ke Anies, undecided juga meningkat, naik sekitar 2%," tutur dia.

NasDem menyambut positif hasil survei Indikator Politik itu. Dengan hasil survei ini, dia yakin Anies dan Cak Imin masuk ke putaran kedua.

"Kalau misalnya kita ikuti survei memang belum beranjak dari posisi ketiga. Tapi dari tren yang kami ikuti baik yang hari ini maupun survei yang lain itu trennya buat Mas Anies juga mengalami kenaikan. Dan kenaikan ini penting, karena kenaikan yang dilakukan Mas Anies dan Cak Imin itu semakin memperpendek jarak dengan calon presiden yang lainnya," kata Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa yang hadir dalam rilis survei Indikator secara virtual itu, Minggu (12/11).

Saan menyebut tren Anies dalam survei naik. Dia kemudian berbicara kemungkinan Pilpres 2024 dua putaran karena dari beberapa survei belum ada paslon yang memperoleh elektabilitas lebih dari 50%.

"Ada tren naik Mas Anies, ada trennya turun Mas Ganjar. Dan perlu juga saya sampaikan juga bahwa kalau berdasarkan survei, belum ada satu pun baik calon presiden maupun paslon yang menyentuh angka 50%, artinya peluang untuk dua putaran itu sangat besar," katanya.

(lir/imk)



Hide Ads