PAN Sindir NasDem
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi merespons kritik Surya Paloh. Viva menyebut kekuasaan absolut akan terjadi di sistem monarki atau sistem pemerintahan demokrasi tetapi cabang-cabang kekuasaan sebagaimana pemikiran Montesquieu telah dihegemoni secara sentralistik oleh figur pemimpin yang otoriter. Menurutnya, proses hingga tata laksana dalam kehidupan bernegara seperti itu tidak akan berjalan dan ngawur.
"Saat ini jika ada penyelewengan atau abuse of power yang berasal dari lembaga legislatif dan eksekutif maka dipastikan akan diadili oleh sistem yudikatif. Bahkan jika penyelewengan dilakukan oleh lembaga yudikatif sendiri, maka mekanisme, prosedur, dan tata laksana koreksi dan sanksi dipastikan akan tetap berjalan untuk memberikan asas kepastian hukum dan keadilan," kata Viva kepada wartawan, Sabtu (11/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Viva menyinggung suasana koalisi pemerintah Jokowi menjelang Pemilu 2024. Viva lalu menyindir Surya Paloh yang partainya, yakni Partai NasDem sebagai partai pemerintah tapi rasa oposisi.
"Suasana koalisi pemerintahan menjelang pemilu membuat konfigurasi ada partai pemerintah rasa oposisi. Secara de jure dan de facto masih menjadi bagian koalisi pemerintah, tetapi demi meningkatkan elektoral kandidat yang diusung menjadikan dirinya berada di barisan oposisi," ucap Viva.
"Itulah yang saya katakan masih mau duduk di pemerintahan tapi bertindak dan rasanya seperti oposisi, he-he... Jadinya menang banyak dong," imbuhnya.
Dia mengajak untuk bersama-sama mengawal pemerintahan Jokowi sampai selesai. Hal tersebut demi pemerintahan yang berjalan bersih, kuat, bermanfaat, dan bermartabat.
"Jika ada kesalahan atau penyimpangan, ya kita perbaiki agar mekanisme demokrasi dapat berjalan melalui jalan hukum dan keadilan," ujarnya.
Ingatkan NasDem Sebagai Partai Pemerintah
Lebih lanjut, Viva mengatakan NasDem sebagai partai yang masih ada di pemerintahan sudah selayaknya ikut bertanggungjawab agar pemerintah dapat berjalan dengan baik.
"Lain lagi kalau sudah menjadi partai oposisi, ya hajar saja kesalahan dan penyelewengan yang terjadii untuk menaikkan elektabilitas partai dan kandidat he-he," imbuhnya.