Elektabilitas Naik Usai Pisah dengan Pro Anies, PD Ungkap Faktor Ini

Elektabilitas Naik Usai Pisah dengan Pro Anies, PD Ungkap Faktor Ini

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 13 Nov 2023 05:49 WIB
Deputi Bappilu Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani
Foto: Deputi Bappilu Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani. (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta -

Elektabilitas Partai Demokrat (PD) dan NasDem sama-sama naik usai PD keluar dari Koalisi Perubahan versi survei Indikator Politik Indonesia. Partai Demokrat kini menargetkan menang dua digit pada Pemilu 2024.

"Kami mengapresiasi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang terbaru ini. Terlihat bahwa jika sebelumnya elektabilitas Partai Demokrat sempat terpotret mengalami trend penurunan (decline) akibat dinamika politik yang terjadi terkait Pilpres, maka hasil survei terbaru ini telah menunjukkan trend kenaikan (increase)," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, kepada wartawan, Minggu (12/11/2023).

Kamhar menilai naiknya elektabilitas Demokrat dipengaruhi oleh aksi turun gunung yang dilakukan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Serta, tambahnya, kinerja para kader.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu kehadiran Pak SBY memberikan pengaruh positif, termasuk juga kerja-kerja politik kader yang menerangkan ke publik perihal posisi politik Partai Demokrat serta kerja-kerja bacaleg beberapa waktu lalu sebelum masuk masa dilarang kampanye yang telah aktif melakukan konsolidasi di masyarakat," tutur dia.

Kamhar menyebut Partai Demokrat akan berusaha agar memperoleh suara dua digit pada pemilu nanti. Dia menyebut waktu masih panjang untuk melakukan untuk menaikkan elektabilitas partai.

ADVERTISEMENT

"Tren positif ini tentunya menjadi tambahan penyemangat untuk mengoptimalkan kerja-kerja politik pemenangan. Kami tetap optimis perolehan pada Pileg 2024 nanti tak akan meleset dari target yang telah ditetapkan tembus double digit. Masih tersedia cukup waktu untuk mengoptimalkan ikhtiar peningkatan elektabilitas pada masa kampanye mulai tanggal 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024 nanti," kata Kamhar.

"Setelah masuk masa kampanye nanti, tentunya kerja-kerja pemenangan caleg-caleg Partai Demokrat akan lebih terpotret dan berkontribusi signifikan pada peningkatan elektabilitas," imbuhnya.

Lebih lanjut, Kamhar menyebut Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan turun gunung pada masa kampanye nanti. Hal itu, kata dia, untuk menarik pemilih.

"Termasuk turun gunungnya Pak SBY dan Mas Ketum AHY pada masa kampanye nanti juga akan berkontribusi secara langsung pada peningkatan elektabilitas, selain semakin mengoptimalkan kerja mesin politik partai untuk mewujudkan sukses Pilpres 2024 dengan menghantarkan Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke-8 dan sukses Pileg dengan perolehan sesuai target yang telah ditetapkan," sebutnya.

Lihat juga Video 'Survei Charta Politika: Ganjar-Mahfud Md Unggul dari Prabowo-Gibran dan AMIN':

[Gambas:Video 20detik]


Saksikan Live DetikPagi:

Hasil Survei Indikator

Sebelumnya Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya. Survei ini dilakukan Indikator pada 27 Oktober-1 November 2023. Survei dilaksanakan secara tatap muka dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden di 38 provinsi, dengan margin of error sebesar + 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden survei adalah warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih yaitu minimal berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka.

Hasil survei:

PDIP 24,1%
Gerindra 14,4%
Golkar 9,3%
PKB 7,7%
NasDem 7%
PKS 6,2%
Demokrat 5,2%
PAN 4,3%
PPP 3%
Perindo 1,5%
PSI 0,9%
Hanura 0,6%
Gelora 0,2%
Partai Buruh 0,2%
PKN 0,1%
PBB 0,1%
Partai Garuda 0,1%
Partai Ummat 0,0%
Tidak Jawab 14,9%

Pendiri Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan PDIP masih berada di peringkat pertama. Kemudian diikuti oleh Gerindra dan Golkar.

"Per hari ini PDIP masih unggul di peringkat pertama, disusul Gerindra. Ada beberapa partai tengah yang skornya dalam margin of error antara Golkar, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, PAN," kata Burhanuddin dalam rilis survei virtual, Minggu (12/11/2023).

Burhanuddin menyebut bahwa elektabilitas Demokrat dan NasDem sedikit naik setelah kedua partai tersebut tak bergabung lagi di Koalisi Perubahan.

"Secara umum tren belum banyak bergerak dibanding sebelumnya, kecuali partai Demokrat agak sedikit meningkat dibanding sebelumnya, NasDem juga cenderung meningkat terutama setelah Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan, yang lain cenderung sama," jelasnya.

Saksikan Live DetikPagi:

(lir/imk)



Hide Ads