.webp)
Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menafikan perubahan, jargon Anies-Cak Imin, tapi Gibran memilih keberlanjutan dan penyempurnaan program pemerintahan Presiden Jokowi saat ini. PKB menjawab Gibran Rakabuming dengan kritik keras.
"Kami maklum, dia masih perlu banyak membaca dinamika dan realitas politik. Sampai hari ini belum terdengar visinya tentang etika bernegara, bebas KKN, dan demokrasi," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).
"Apalagi soal narasi perubahan, itu sih jauh panggang dari api. Jangan-jangan pelanggaran etika dan pelanggengan kekuasaan keluarga dianggap keberlanjutan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jazilul menyinggung terkait korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Menurutnya, hal tersebut tidak perlu dilanjutkan oleh Gibran.
"Hemat saya, KKN jangan dilanjutkan. Supaya tidak latah dengan keberlanjutan, dia perlu juga belajar sebab-sebab runtuhnya orde baru dan lahirnya orde reformasi," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai masing-masing pasangan capres-cawapres memiliki visi dan misi yang ditawarkan ke masyarakat. Namun, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyakini bahwa Indonesia perlu perubahan.
"Kita serahkan ke rakyat visi dan figur mana dipercaya dan dipilih rakyat nanti, pasangan AMIN (Anies-Cak Imin) meyakini Indonesia perlu perubahan tanpa merusak apa yang dianggap sudah baik," ujar Daniel.
 Wasekjen PKB Daniel Johan (Gibran/detikcom) Foto: Wasekjen PKB Daniel Johan (Gibran/detikcom) |
Menurut Daniel, Anies-Cak Imin akan menangkap dan menyatu dengan semangat serta harapan perubahan yang muncul dari suara rakyat.
"Baik dalam menjalankan pemerintahan yang bersih, penegakan hukum yang berkeadilan, arah pembangunan ekonomi yang lebih merata, maupun memastikan hak-hak sosial-politik-budaya rakyat tanpa pandang bulu," imbuhnya.
Simak Video: Ganjar Gelisah Putusan MK Loloskan Gibran Jadi Cawapres Tetap Berlaku
