Aktivis '98: Jokowi dan Prabowo Disatukan Narasi Besar Indonesia Maju

Aktivis '98: Jokowi dan Prabowo Disatukan Narasi Besar Indonesia Maju

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Sabtu, 11 Nov 2023 10:27 WIB
Komisaris Independen PTBA Rahmat Hidayat Pulungan
Rahmat Pulungan (Foto: Dok. Istimewa)

Menurut Rahmat banyak nilai da budaya baru dalam pemerintahan Jokowi. Hal itu bisa terjadi karena gagasan dan nilai yag disesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Itulah yang namanya dinamika dan perkembangan zaman sesuai kaidah ushul fikih menjaga nilai-nilai lama sekaligus berinovasi dan menerima nilai baru yang baik. Saya berpendapat apa yang dikerjakan Jokowi jika menggunakan standar nilai-nilai dan budaya lama kita sebenarnya sering berbenturan. Oleh karena itu, banyak nilai dan budaya baru dalam pemerintahan Jokowi. Ini terjadi karena gagasan yang kuat dan nilai serta budaya berkembang menyesuaikan zaman," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahmat yakin gagasan yang kuat akan bersatu dalam narasi besar Indonesia maju dan tangguh. Dia menyebut narasi itu yang membuat Jokowi berani mengambil terobosan baru.

"Saya meyakini, gagasan yang kuat, nilai-nilai baru serta kepentingan strategis akan bersatu dalam narasi besar Indonesia maju dan tangguh. Narasi besar itu menjadi energi bagi Jokowi untuk melakukan terobosan yang sangat berani. Misalnya Jokowi berani mengakuisisi Freeport, Vale dan banyak perusahaan asing lain yang menguasai sumber daya alam (SDA). Selanjutnya Jokowi juga menghentikan ekspor bahan baku dan memaksa hilirisasi yang merupakan langkah strategis bagi Indonesia," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Langkah berani Jokowi ini memaksa kita bergerak cepat dalam semua hal, baik sumber daya manusia, regulasi, dan lainnya. Langkah cepat Jokowi yang fenomenal adalah saat membangun kereta cepat Jakarta-Bandung dan itu baru pertama di negara-negara Asia Tenggara. Alat transportasi modern itu adalah simbol sebuah negara maju. Jokowi menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi negara maju," lanjutnya.

Menurutnya simbol kemajuan suatu negara bisa dilihat dari moda transportasinya. Salah satunya dengan kehadiran kereta cepat.

"Kita tahu pesawat bukan sebuah simbol kemajuan. Negara berkembang, maju, miskin atau kaya pasti punya pesawat. Justru yang melambangkan kemajuan itu adalah kereta cepat. Kereta cepat adalah simbol negara maju, karena tidak semua negara memiliki kereta cepat. Saat ini jika kita melihat dalam setiap kesempatan kunjungan atau kegiatan kenegaraan, Jokowi bersalaman dan berdiri sejajar dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammad bin Salman Al Saud (MBS)," tuturnya.

"Posisi Jokowi seperti itu menjadi sebuah pesan kuat ke seluruh dunia bahwa Indonesia bukan negeri kelas dua," imbuhnya.


(dek/idh)



Hide Ads