Demokrat Anggap Survei Charta Politika Sesat Usai Diprediksi Tak Lolos PT

Demokrat Anggap Survei Charta Politika Sesat Usai Diprediksi Tak Lolos PT

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 07 Nov 2023 11:21 WIB
Jubir KIM Irwan
Irwan (dok. pribadi)
Jakarta -

Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis survei elektabilitas partai politik pada Pemilu 2024 yang menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat (PD) di bawah syarat parliamentary threshold 4 persen. Partai Demokrat menganggap hasil survei tersebut menyesatkan.

"Pertama, hasil survei Charta Politika terkait elektabilitas parpol bisa dibilang menyesatkan karena tidak mencerminkan hasil pileg sesungguhnya," kata jubir Demokrat Irwan kepada wartawan, Selasa (7/11/2023).

Irwan menyoroti metodologi survei yang, menurutnya, hanya menanyakan elektabilitas parpol. Dia menilai suara caleg sangat menentukan perolehan suara parpol dalam kontestasi pileg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil pileg adalah gabungan antara suara parpol dan suara caleg. Selain itu, tren perilaku pemilih sejak Pemilu 1999 memperlihatkan figure ID dan party ID saling mempengaruhi, tidak bisa berdiri sendiri. Karena sistem pemilu yang kita anut adalah proporsional terbuka," kata Irwan.

Lebih lanjut Irwan menyinggung angka undecided voters (UV) di pemilu yang masih cukup tinggi. Dia memandang Charta Politika seharusnya menjelaskan kepada publik bahwa elektabilitas parpol tidak bersifat mutlak.

ADVERTISEMENT

"Kedua, undecided voters (UV) dalam survei tersebut juga masih cukup tinggi. Di mana hasil riil pileg nanti tidak ada undecided voters tersebut. Seharusnya Charta Politika menjelaskan bahwa pertanyaan terkait elektabilitas parpol tidak bersifat mutlak, tetapi juga dipengaruhi oleh suara caleg dalam sistem proporsional terbuka," ujar dia.

Anggota DPR Fraksi Demokrat ini lantas menganggap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyesatkan publik terkait informasi yang disampaikan dalam paparan surveinya.

"Di sinilah Yunarto melakukan informasi yang menyesatkan publik," kata Irwan.

detikcom sudah berupaya menghubungi Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, namun Yunarto enggan merespons pernyataan Partai Demokrat.

Survei Charta Politika

Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis survei elektabilitas partai politik di Pemilu 2024. Hasilnya, PDIP berada di posisi teratas, dibuntuti Gerindra, Golkar, PKB, dan NasDem.

Survei ini digelar pada 26 hingga 31 Oktober 2023 dengan melibatkan 2.400 responden. Para responden dipilih secara acak atau multistage random sampling di 38 provinsi.

Metode survei dilakukan wawancara secara tatap muka. Adapun margin of error survei +/- 2 persen dengan tingkat kepercayaan survei 95 persen.

Para responden ditanyakan 'seandainya, pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh partai politik di bawah ini, partai apa yang Ibu/Bapak pilih?'. Hasilnya, PDIP berada di posisi tertinggi dengan elektabilitas 26,3 persen.

Simak Video 'Survei Charta Politika: Ganjar-Mahfud Md Unggul dari Prabowo-Gibran dan AMIN':

[Gambas:Video 20detik]



Berikut ini hasilnya:
PDIP 26,3%
Gerindra 17,8%
Golkar 8,1%
PKB 7,9%
NasDem 7,6%
PKS 6,9%
Demokrat 3,8%
PPP 3,4%
PAN 3,1%
Perindo 2,8%
PSI 0,9%
Hanura 0,7%
PBB 0,4%
Gelora 0,3%
Buruh 0,2%
Garuda 0,1%
Ummat 0%
TT/TJ 9,8%

"Pilihan parpol kalau kita lihat masih didominasi partai-partai besar, pertama PDIP di angka 26,3 persen, Gerindra di angka 17,8 persen, Partai Golkar, PKB, dan NasDem bisa kita katakan cenderung berimbang, jadi saya nggak bisa katakan ada peringkat tiga karena bisa Golkar, PKB dan NasDem, mereka ada dalam kondisi yang cukup berimbang," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, saat memaparkan survei, Senin (6/11).

(fca/rfs)



Hide Ads