Balasan Golkar soal Gibran Usai PDIP Singgung Narasi 'Dizalimi'

Balasan Golkar soal Gibran Usai PDIP Singgung Narasi 'Dizalimi'

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Nov 2023 08:40 WIB
Bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menyapa santri Ponpes Darussalam saat safari politik di Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Menurut Gibran kunjungan tersebut merupakan safari politik pertamanya di Jawa Tengah sejak mendaftar sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subiyanto. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/Spt.
Momen Gibran mengunjungi Ponpes Darussalam Watucongol (Antara Foto/Anis Efizudin)

Komentar Golkar

Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid merespons Komarudin Watubun yang bicara jika PDIP memecat Gibran Rakabuming akan muncul narasi dizalimi. Nusron mengatakan narasi zalim ialah fakta, bukan drama Korea (drakor) politik.

"Soal narasi 'saya dizalimi', ini fakta, bukan 'drakor politik', sehingga tidak pakai narasi dan skrip drama. Semua jalan atas dasar fakta saja," kata Nusron kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nusron WahidNusron Wahid (Foto: Istimewa)

Nusron mempersilakan jika PDIP ingin memecat Gibran, karena hal itu urusan di dalam PDIP. Namun Nusron mengingatkan tak perlu membuat suasana menjadi muram.

"Kalau mau dipecat, ya monggo. Itu hak dan urusan internal PDIP. Tidak usah dibuat melankolis," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Mas Gibran politisi gentleman, dengan segala keputusan. Mas Gibran mendatangi Mbak Puan dan pamit baik-baik. Karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia," sambung dia.

Lebih lanjut Nusron mengatakan yang dilakukan Gibran saat ini merupakan bentuk rekonsiliasi nasional. Hal itu, kata dia, demi melanjutkan pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Soal tegak lurus dengan arahan Bu Megawati, apa yang dilakukan Mas Gibran adalah bagian dari upaya untuk melaksanakan proses rekonsiliasi nasional dengan antarkelompok bangsa Indonesia dan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," tuturnya.

PAN Sarankan Gibran Tetap di PDIP

Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, jika ingin tidak ada narasi 'dizalimi', sebaiknya Gibran tetap di PDIP. Dia menilai PDIP semestinya bangga ada dua kadernya yang ikut kontestasi pilpres.

"Makanya, jika tidak terkesan ada penzaliman, sebaiknya Mas Gibran tetap sebagai kader PDIP. Semestinya PDIP juga bangga ada dua kader terbaiknya ikut berkompetisi di Pilpres 2024," ujar Viva kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

Viva mencontohkan pada Pilpres 2004 ketika Partai Golkar kala itu memiliki dua kader yang berpartisipasi. Pada waktu itu, siapa pun perwakilan Golkar yang menang, tetap Partai Golkar itu sendiri yang diuntungkan.

"Di Pilpres 2004 dulu kasus Golkar, ada dua kader Golkar yang berlaga. Antara Pak Wiranto dan Pak Jusuf Kalla (JK). Yang menang ya tetap Golkar kan, he-he-he...," sebutnya.

Meski begitu, Viva menegaskan tidak akan ikut campur urusan rumah tangga partai lain. Pihaknya akan terus membatasi diri.

"Tapi itu hanya harapan saja. Kami tidak akan ikut campur urusan rumah tangga partai lain. Kami membatasi diri dan tetap menjaga fatsun politik," tuturnya.


(eva/aik)



Hide Ads