Waketum PAN Viva Yoga Mauladi merespons Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun yang bicara jika PDIP memecat Gibran Rakabuming Raka akan muncul narasi dizalimi. Viva mengatakan jika ingin tidak ada narasi 'dizalimi' sebaiknya Gibran tetap di PDIP.
"Makanya jika tidak terkesan ada penzaliman, sebaiknya Mas Gibran tetap sebagai kader PDIP. Semestinya PDIP juga bangga ada dua kader terbaiknya ikut berkompetisi di Pilpres 2024," ujar Viva kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).
Viva mencontohkan pada Pilpres 2004 di mana Partai Golkar kala itu memiliki dua kader yang berpartisipasi. Pada waktu itu, siapapun perwakilan Golkar yang menang, tetap Partai Golkar itu sendiri yang diuntungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Pilpres 2004 dulu kasus Golkar, ada dua kader Golkar yang berlaga. Antara Pak Wiranto dan Pak Jusuf Kalla (JK). Yang menang ya tetap Golkar kan he-he," sebutnya.
Meski begitu, Viva menegaskan tidak akan ikut campur urusan rumah tangga partai lain. Pihaknya akan terus membatasi diri.
"Tapi itu hanya harapan saja. Kami tidak akan ikut campur urusan rumah tangga partai lain. Kami membatasi diri dan tetap menjaga fatsun politik," tuturnya.
Komarudin Watubun sebelumnya berbicara terkait status Gibran Rakabuming Raka di PDIP usai menjadi cawpares dari Prabowo Subianto. Komarudin mengatakan jika partainya memecat Gibran akan muncul narasi dizalimi.
Hal itu disampaikan Komarudin di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10). Komarudin menilai status Gibran di PDIP tidak perlu di dramatisir.
"Tidak perlu di dramatisir. Kita kan tahu itu kalau kita ambil tindakan tegas pecat nanti dia (Gibran) gunakan itu 'Waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama," kata Komarudin.
Simak juga 'Puan soal Gibran: Baik-baik Saja, Sudah Jadi Cawapres Mas Prabowo':