Nusron Sebut Partai Terbuka dan Tertutup
Nurson lalu menyampaikan soal partai terbuka dan partai tertutup. Menurutnya, istilah petugas partai ada pada partai tertutup yang kaku.
"Partai modern itu partai terbuka dan inklusif, bukan partai sangat terutup dan rigid, seperti yang Opung sampaikan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau cara berpikir seperti itu (Panda), hanya ada dalam wacana partai tertutup," imbuh Nusron.
Nusron pun mengaku kagum pada Jokowi, yang dia anggap tak menjadi petugas partai dan memilih mementingkan kepentingan rakyat Indonesia.
"Saya hormati pilihan-pilihan Pak Jokowi ketika Pak Jokowi lebih mementingkan kepentingan bangsa Indonesia, lebih mementingkan kepentingan rakyat Indonesia, daripada sekadar seorang presiden dijuluki petugas partai," ucap Nusron.
"Kalau petugas partai, dia harus tunduk pada ketua umum partai politik," imbuh dia.
Panda lantas memotong omongan Nusron. Dia juga menyebut Megawati pun milik rakyat.
"Emang Megawati bukan milik rakyat? Milik apa? Nggak sesempit yang kau pikirkan itu. Nggak tahu kalau di Golkar, di PDI nggak ada yang begitu,"kata Panda.
(aik/mae)