Golkar Tepis Kritik PDIP soal Gibran: Justru Konstitusi Beri Kesempatan

Golkar Tepis Kritik PDIP soal Gibran: Justru Konstitusi Beri Kesempatan

Fitrya Anugrah Kusumah - detikNews
Rabu, 01 Nov 2023 17:59 WIB
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Tubagus Ace Hasan Syadzily (Kang Ace).
Ace Hasan Syadzily. (dok. Golkar Jabar)
Jakarta -

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut jika Gibran Rakabuming Raka telah dipersiapkan menjadi pemimpin di tingkat yang lebih tinggi namun memilik menabrak konstitusi menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily tepis anggapan Gibran tabrak konstitusi.

"Tidak ada yang menabrak konstitusi," kata Ace di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).

Menurut Ace, justru konstitusi yang memberikan Gibran kesempatan untuk maju. Dia menyebut karena konstitusi, anak muda seperti Gibran dipercaya sebagai bakal cawapres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Justru yang ada adalah bahwa Mas Gibran maju sebagai cawapres karena konstitusi memberikan kesempatan kepada anak muda," ujarnya.

Ace menilai langkah Gibran tersebut tidak bertentangan dengan keputusan hukum yang ada. Sebab, kata dia, Gibran memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

ADVERTISEMENT

"Hasil MK memberikan kesempatan kepada siapapun warga negara yang sedang atau telah menjabat kepala daerah dan telah dipilih oleh rakyat untuk menjadi wakil presiden," jelas Ace.

Djarot Saiful Hidayat sebelumnya mengungkapkan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebenarnya telah dipersiapkan partai untuk menjadi pemimpin di tingkat yang lebih tinggi.

"Nah, yang sekarang terjadi adalah itu sebetulnya dipersiapkan sebagai calon pemimpin untuk bisa meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi dan Pak Rudy di Solo, yang kemudian kalau memang berhasil ya beliau akan ditugaskan ke tingkat yang lebih tinggi lagi," ucap Djarot kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

Namun Djarot menilai Gibran tergesa-gesa dan dianggap menabrak aturan konstitusi. Dia mengaku merasa kecewa atas langkah Gibran itu.

"Tetapi ada ketidaksabaran sehingga mengambil jalan pintas dan menabrak konstitusi, merekayasa konstitusi. Ini yang membikin saya kecewa," ujar dia.

(amw/rfs)



Hide Ads