Partai Garuda Minta Pendukung Capres Tak Bawa Gus Dur ke Pertarungan Politik

Partai Garuda Minta Pendukung Capres Tak Bawa Gus Dur ke Pertarungan Politik

Eva Safitri - detikNews
Sabtu, 28 Okt 2023 17:34 WIB
Juru Bicara (Jubir) Partai Garuda Teddy Gusnaidi
Teddy Gusnaidi (Foto: Partai Garuda)
Jakarta -

Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi bicara soal beredarnya video Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang dengan narasi dilengserkan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Respons ini diungkap Teddy di luar konteks dukungan Yenny Wahid terhadap pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Adapun cuplikan video Gus Dur itu beredar di Twitter (yang kini menjadi X). Dilihat detikcom, Sabtu (28/10/2023) dalam video itu, Gus Dur tengah bicara soal beda tipe kepemimpinan dirinya dengan Megawati.

"Mau tau kepemimpinan saya menghargai kedaulatan hukum, kepemimpinan Megawati tidak menghargai hukum melainkan penyelesaian politisi, itu sudah dibuktikan dengan melengserkan saya manggil rapat di rumahnya di Kebagusan itu kalau mau tau," kata Gus Dur dalam cuplikan video itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video itu dikompilasi dengan momen Megawati mengumumkan Mahfud Md sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo di 2024. Dalam video itu juga dituliskan agar warga Nahdliyin wajib Megawati dan PDIP, sebab yang melengserkan Gus Dur adalah Megawati.

Untuk diketahui, putri Gus Dur, Yenny Wahid kini telah memutuskan dukungan pilpres ke pasangan Ganjar-Mahfud. Teddy memberikan komentar terhadap video Gus Dur tersebut, tidak dalam konteks dukungan Yenny Wahid terhadap Ganjar-Mahfud.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya kami tidak peduli Yenny Wahid mendukung Ganjar Pranowo, karena itu hak beliau, tapi ketika orang mulai menyebarkan video Almarhum Gusdur dimana ada pernyataan Gusdur bahwa orang yang mencongkel dia dari kursi Presiden adalah Megawati, kami perlu bicara," kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Sabut (28/10/2023).

Teddy menilai hal wajar jika dalam kontestasi akan ada perbedaan pendapat dan saling serang. Namun, tidak patut jika masih mengaitkan Gus Dur dalam pertarungan politik.

"Dalam kontestasi tentu akan ada perbedaan pendapat dan saling serang, tapi ada baiknya untuk tidak menggunakan statement bahkan video Gus Dur untuk menyerang. Beliau sudah tenang, jangan jadikan beliau alat untuk pertarungan politik," ujarnya.

Partai Garuda yang kini mendukung pasangan Prabowo-Gibran mengimbau para pendukung paslon itu untuk tidak meniru hal tersebut. Teddy berharap pendukung Prabowo-Gibran tidak menghalalkan segala cara untuk menang.

"Kepada pendukung Prabowo-Gibran, jangan sampai kita menjadi seperti kelompok seberang yang memanfaatkan dan menghalalkan segala cara untuk menang. Kita hormati Gus Dur sebagai bapak bangsa, jangan sampai beliau akhirnya dihina oleh orang-orang yang menggunakan emosi dalam politik," ujarnya.

"Biarkan itu menjadi catatan sejarah bangsa ini, jangan libatkan Gus Dur untuk menyerang lawan politik," lanjut Teddy.

Lihat Video: Waswas Seusai Tes Kesehatan, Prabowo: Tapi Tadi Dokter Banyak Senyum

[Gambas:Video 20detik]




(eva/fjp)



Hide Ads