Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyebut berita bohong bisa diproduksi dengan teknologi canggih. Salah satunya dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan .
"Khususnya kita juga ingin mengingatkan sudah mulai digunakannya AI, dalam menciptakan hoax," ujar Semuel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semuel mencontohkan video hoax yang berisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam bahasa Mandarin. Dia mengatakan video itu diedit dengan AI sehingga seolah-olah Jokowi benar-benar berbahasa Mandarin.
"Kemarin teman-teman juga lihat bahwa video Presiden (Jokowi) tahun 2015 dilakukan editing menggunakan AI dan seolah-olah ini mengucapkan dalam bahasa Mandarin. Dan ini masyarakat mulai hati-hati karena penggunaan AI ini semakin canggih, dan digunakan untuk gunakan editing-editing," sebutnya.