Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menyoroti pelarangan penggunaan TikTok untuk melupakan transaksi secara langsung. Ganjar mengaku sempat mendapat keluhan dari anak muda terkait keputusan pelarangan itu.
Hal tersebut disampaikan Ganjar dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (24/10/2023). Ganjar menyebut sebenarnya ada sisi positif dan negatif dari pemberlakuan aturan itu.
"Bapak Ibu yang saya sangat hormati, maka berikutnya kita juga dorong ini yang menjadi pertanyaan banyak orang. Seorang anak muda menyampaikan kepada saya, anak muda perempuan, 'Kenapa kami tidak bisa jualan di TikTok Shop? Pasar tradisional kami mati, tapi di sisi lain ini adalah opportunity pekerjaan baru tapi bisa bekerja dari rumah'," kata Ganjar dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ganjar Tegaskan Gibran Bukan Anggota TPN! |
Ia menyebut situasi tersebut kemungkinan belum diprediksi. Lantaran hal itu, setiap pihak termasuk pemerintah harus bisa menyiapkan dampak dunia digital dengan sebaik-baiknya.
"Transformasi ini belum tuntas tapi dalam waktu yang bersamaan kemudian terjadi situasi itu. Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengatur dan mengkompromikan itu, dunia digital kemudian mendorong kita semuanya untuk betul-betul menyiapkan itu dengan baik," ucapnya.
Ganjar mengatakan potensi pengguna aplikasi tersebut tinggi sehingga mesti ada yang mengatur. Ganjar mengingatkan soal potensi dunia digital bagi anak muda.
"Maka inilah kesempatan kita untuk bisa membangun, masih luas sekali. Ini betul-betul ekonomi kreatif dan digital yang punya potensi penting sekali untuk bisa tumbuh. Inilah sekarang transisi yang sedang berjalan untuk kita bisa tuntaskan,"ujar Ganjar.
Dikonfirmasi usai acara, Ganjar menyebut pernyataannya bukan justru dipersepsikan sebagai pro TikTok Shop. Ia menyebut solusinya dengan cara mengatur penggunaan dunia digital.
"Bukan pro TikTok Shop. Ada yang bertanya 'kenapa kami tidak boleh', dan ada yang bertanya kenapa pasar kami bangkrut gitu. (Solusinya) diatur, sekarang dunia digital mesti kita atur," pungkasnya.
(dwr/aud)