Membaca Arah Tujuan Ganjar soal 'Loyal Pada Rumah yang Membesarkan'

Membaca Arah Tujuan Ganjar soal 'Loyal Pada Rumah yang Membesarkan'

Tim detikcom - detikNews
Senin, 16 Okt 2023 08:32 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo (Foto: Tangkapan Layar)

Menurut Adi, publik pasti bertanya-tanya dosa apa yang dilakukan PDIP sampai membuat Jokowi seakan-akan mendukung Prabowo. Padahal, jelas Adi, nama Jokowi menjadi besar berkat PDIP sebagai kendaraan politiknya.

"Itu sesuatu hal yang selalu menjadi tanda tanya publik seakan akan Jokowi merasa berjarak, merasa tak nyaman di partainya sendiri, merasa tak nyaman dan tak happy mendukung jagoan partainya sendiri dibandingkan mendukung Prabowo yang jelas jelas menjadi rival politiknya selama kurang lebih 10 tahun," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, langkah Jokowi mendukung Prabowo juga terlihat dari sejumlah instrumen lainnya. Seperti misalnya, sikap putra bungsunya yang juga Ketum PSI, Kaesang Pangarep yang lebih nyaman saat bersama Prabowo.

"Karena Jokowi terkesan memberikan dukungan politik yang cukup terbuka kepada Prabowo Subianto, dan itu tidak bisa dibantah. Sudah menjadi rahasia umum, tak perlu lagi ada aling-aling. banyak instrumennya, melalui para relawannya, bahkan melalui Kaesang jadi Ketum PSI kelihatan lebih mesra dan akrab dengan Prabowo ketimbang Ganjar," terangnya.

ADVERTISEMENT

Projo Nilai Bukan Sindiran ke Jokowi

Relawan Jokowi, Projo, juga memberikan komentarnya mengenai cuitan Ganjar tersebut. Ketum Projo Budi Arie Setiadi menilai cuitan Ganjar itu bukan untuk menyindir Presiden Jokowi.

"Bukan (sebuah sindiran), ini kan politik, kan Pak Jokowi sudah pidato beda pilihan biasa. Yang penting jangan fitnah, jangan baper, jangan nyindir," kata Budi Arie kepada wartawan usai Acara Rakernas 6 Projo, Puri Agung Grand Ballroom, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (15/10).

"Projo bukan underbow partai, rumah kita kan rakyat, Projo itu lahir dari energi rakyat. Ibu kandung kita itu rakyat, jadi kami lahir dari kandungannya rakyat. Jadi kalau ditanya ibu kandung kita? rakyat. Makanya semangat kita adalah setia di garis rakyat," lanjutnya.

Menurutnya rakyat Indonesia kini membutuhkan pemimpin yang miliki visi. Masyarakat, kata dia, sudah rindu dengan sosok pemimpin yang mampu menjaga persatuan.

"Kita kan mau Indonesia jadi negara maju. Jadi kalau kualitas pemimpin itu dari visinya. Rakyat ini kan merindukan persatuan nasional seluruh pemimpinnya. Jadi jangan dirampas kerinduan rakyat itu," sambungnya.




Hide Ads