Pemilih Muda Mendominasi, Bamsoet Dorong Literasi Politik Ditingkatkan

Pemilih Muda Mendominasi, Bamsoet Dorong Literasi Politik Ditingkatkan

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Kamis, 12 Okt 2023 20:15 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan pentingnya mendorong literasi politik masyarakat, khususnya di kalangan anak muda.
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan pentingnya mendorong literasi politik masyarakat, khususnya di kalangan anak muda. Apalagi jumlah pemilih pemula diprediksi akan mendominasi pada Pemilu 2024 mendatang, yakni mencapai 117 juta orang, atau sekitar 57,3 persen dari total jumlah pemilih nasional.

Sehingga menurutnya masa depan bangsa akan bergantung pada arah dan pilihan politik generasi muda bangsa yang baru pertama kali menggunakan hak suaranya.

"Secara umum dari perspektif kependudukan, komposisi demografi Indonesia saat ini sudah didominasi generasi muda. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah pemuda pada akhir tahun 2022 tercatat sekitar 65,82 juta jiwa atau setara 24 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Artinya, suara generasi muda akan sangat menentukan hasil Pemilu 2024, sekaligus menentukan masa depan Indonesia," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (12/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu ia sampaikan usai menerima Majelis Nasional Pembentukan GENZI (Gerakan Generasi Z Indonesia) di Jakarta.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan hasil survei Aksara Research and Consulting pada akhir tahun 2022 lalu memperkirakan antusiasme generasi muda untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 cukup tinggi. Bahkan angkanya mencapai 70,7 persen. Sementara itu, hanya 5,1 persen yang diperkirakan tidak akan menggunakan hak pilihnya. Namun di sisi lain, sekitar 24,2 persen koresponden masih belum menentukan sikap.

ADVERTISEMENT

"Jumlah massa mengambang yang cukup tinggi tersebut akan sangat tergantung pada dinamika politik ke depan. Sekaligus menunjukkan bahwa masih banyak pemilih mula yang membutuhkan literasi politik yang memadai, agar mempunyai kesadaran dan pemahaman dalam menentukan pilihan politik," jelas Bamsoet.


Ketua DPR RI ke-20 ini menyebut tingginya antusiasme generasi muda untuk berpartisipasi pada Pemilu, tidak serta merta berbanding lurus dengan minat mereka untuk bergabung dengan partai politik.

Hal ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan hanya sebesar 13,6 persen pemuda yang menyatakan tertarik ikut dalam partai politik, dan hanya 1,1 persen yang sudah benar-benar berafiliasi dengan partai politik. Survei tersebut, kata dia, mengindikasikan masih kuatnya perspektif atau stigma negatif generasi muda dalam memaknai eksistensi partai politik.

"Kondisi tersebut juga mengindikasikan belum optimalnya peran partai politik dalam melaksanakan pendidikan politik kepada generasi muda. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para partai politik agar jangan hanya memandang keterlibatan pemuda pada pemilu sekedar dikaitkan dengan dorongan untuk meningkatkan partisipasi politik. Maupun memandang generasi muda hanya sebagai objek untuk menghimpun suara. Partai politik harus melihat generasi muda sebagai bagian dari solusi untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas," pungkas Bamsoet.

Lihat juga Video 'Survei Poltracking: Elektabilitas Gerindra Tertinggi di Jabar, PDIP Kedua':

[Gambas:Video 20detik]



(akn/ega)



Hide Ads