Jokowi kembali mengingatkan relawannya agar berhati-hati memilih pemimpin. Sebab, menurutnya, tantangan ke depan akan semakin berat.
"Dunia yang sedang tidak semakin baik-baik saja, ada perang, perubahan iklim, krisis pangan, dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi juga mengatakan bahwa dibutuhkan pemimpin yang memiliki nyali. Tidak mudah ciut apabila mendapat gertakan dari negara lain.
"Dibutuhkan pemimpin yang memiliki nyali. Jangan digertak negara lain sudah langsung ciut. Jangan kita digugat misal Uni Eropa ke WTO kita jadi grogi," sebutnya.
"Tidak boleh negara sebesar Indonesia memiliki pemimpin yang gampang ciut nyalinya digertak negara sebesar apa pun. Setuju?," sambung Jokowi.
Dia juga menyebut pemimpin harus berani mengambil risiko. Menjadi pemimpin jangan hanya mencari aman dan enak duduk di istana.
"Jadi pemimpin harus berani mengambil risiko. Itu pemimpin politik yang betul. Jangan hanya cari selamat, cari enak. Menikmati nikmatnya, enaknya duduk di istana, tidur di istana," tuturnya.
(lir/lir)