.webp)
Bacawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengenakan kaus berlogo Nahdlatul Ulama (NU) saat menghadiri acara sekolah pergerakan nasional pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. PBNU angkat bicara.
"Ya, menurut saya sih boleh saja warga NU memakai kaos berlambang NU sepanjang tidak dipergunakan untuk kampanye partai politik," ujar Ketua Bidang Keagamaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur) kepada wartawan, Sabtu (23/9/2023).
Fahrur mengatakan logo NU diciptakan oleh para ulama, sepatutnya ditaruh ditempat yang terhormat. Kaus salah satunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang banyak orang menjual pakaian berlogo NU dimana-mana, terutama di kopyah dan jaket, itu sah saja asal tidak disalahgunakan," imbuh Fahrur.
Fahrur menegaskan NU adalah ormas keagamaan dan bukan partai politik. "Makanya tidak boleh kalau logo NU dipakai sebagai alat kampanye partai politik tertentu atau capres tertentu," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, pantauan detikcom, pada Sabtu (23/9/2023) di lokasi, Cak Imin hadir di Universitas Pamulang didampingi Waketum PKB Jazilul Fawaid hingga Sekjen PKB Hasanuddin. Cak Imin tampak mengenakan peci lengkap dengan jaket PMII. Di balik Jaket PMII tersebut, Cak Imin tampak mengenakan kaus berlogo NU.
Cak Imin mengatakan PMII memberikan sumbangsih untuk dirinya mulai dari nol hingga deklarasi Bacawapres Koalisi Perubahan bersama pasangannya Anies Baswedan. Bekal dari PMII, lanjut dia, membuat dirinya siap mengemban berbagai tugas hingga setingkat Presiden.
"Pertama kali deklarasi menjadi Bacawapres diberangkatkan oleh PMII, dari kantor PMII, yang mana saya dibesarkan, diberi ilmu diberi modal skill kepemimpinan dari PMII. Modal dari PMII saya rasa cukup untuk menjadi pemimpin di berbagai level sampai pada level tertinggi. Gara-gara PMII saya jadi siap, jadi Wapres jadi Presiden pun siap," kata Cak Imin di lokasi, Sabtu (23/9/2023).
(isa/maa)
