Ganjar Sebut Pemerintahan yang Bersih Masih Jadi PR yang Belum Selesai

Ganjar Sebut Pemerintahan yang Bersih Masih Jadi PR yang Belum Selesai

Adrial Akbar - detikNews
Minggu, 17 Sep 2023 14:54 WIB
Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo memberikan pemaparan Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/23). Ganjar Pranowo memaparkan materi soal Indonesia Emas dalam menjawab tantangan masa depan Indonesia.
Foto: Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo memberikan pemaparan Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/23). (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo mengatakan pemerintahan yang bersih masih menjadi 'pekerjaan rumah' (PR) yang belum selesai hingga saat ini. Ganjar menuturkan hal ini harus berani disuarakan.

"Pondasinya adalah kita mesti jadi pemerintahan yang bersih. Saya kira ini PR yang sampai hari ini belum selesai," ujar Ganjar dalam paparannya di Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia bertajuk 'Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia', The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat Minggu (17/9/2023).

Ganjar awalnya menyinggung soal tiga pondasi untuk memajukan Indonesia, salah satunya adalah pemerintahan yang antikorupsi. Namun, kata Ganjar, masih ada ketakutan untuk membicarakan PR ini dengan terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kita takut untuk membicarakan secara terbuka, mustinya kita mulai berani menyampaikan pemerintahan bersih itu seperti apa. Maka antikorupsi menjadi wajib," tuturnya.

Ganjar menuturkan penanaman antikorupsi ini dimulai dari bangku sekolah. "Cuman bagaimana menginternalisasikan itu kepada kita yang sudah sepuh? Maka mulailah dari bawah. Mulai sekolah, kalau itu nggak, ya tidak terjadi," imbuh Ganjar.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya di acara yang sama, Ganjar menyinggung soal kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia. Karena itu, ganjar menyebut lulusan terbaik 10 perguruan negeri di Indonesia jarang yang memilih menjadi dosen atau guru.

"Saya tidak yakin, apakah 10 lulusan terbaik dari perguruan tinggi kita, mau jadi dosen. mau jadi guru, saya tidak yakin," ungkap Ganjar dalam paparannya.

Padahal, kata dia, peran tenaga pengajar menjadi penting untuk memajukan Indonesia ke depannya. Untuk itu, Ganjar mengatakan, tenaga pendidik harus diberikan pendapatan yang baik.

"Dan itu hanya bisa dilakukan dengan sekolah yang baik, kalau gurunya pendapatnya baik, jadi kalau gurunya gajinya seperti gaji BUMN seperti perusahaan swasta," tuturnya.

(aud/aud)



Hide Ads