Serahkan ke Polisi soal Dugaan Pemukulan
Terkait adanya dugaan pemukulan, Habiburokhman belum mendapatkan keterangan saksi. Gerindra juga menyerahkan dugaan pemukulan itu ke pihak kepolisian.
"Terkait persoalan tuduhan penganiayaan, sampai sejauh ini kami belum mendapatkan keterangan saksi tersebut dan itu di luar kewenangan kami karena itu ranah pidana," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habiburokhman mengungkap ada dua versi kejadian dugaan penganiayaan. Ada versi yang mengatakan pemukulan benar adanya, ada pula versi yang menyebutkan tidak ada pemukulan.
"Jadi, ada 2 versi kalau kami baca di media, ada yang mengatakan terjadi penganiayaan, sementara ada versi lain, banyak beberapa saksi lain tidak terjadi kontak fisik," sebutnya.
"Kami tidak punya kewenangan untuk menilai keduanya. Kami serahkan supaya agar aparat penegak hukum bisa bekerja secrara profesional," tambahnya.
Koordinasi dengan PDIP
Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PDIP terkait kejadian ini. Dia menyebut pihaknya berencana bertemu PDIP.
"Ya kita akan koordinasi setelah ini, mungkin petinggi kami Pak Dasco (Sufmi Dasco Ahmad) dengan petinggi PDIP," kata Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman di DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Minggu (10/9/2023).
Habiburokhman berharap korban dari peristiwa ini Suparjianto, yang merupakan kader PDIP bisa memberikan keterangan kepada Gerindra. Namun, kata dia, tidak ada masalah jika memang korban itu tidak berkenan memberikan keterangan.
"Kami sebetulnya senang sekali kalau korban berkenan memberikan keterangan, tetapi kan ini lintas partai apakah beliau berkenan," ucapnya.
"Kalau berkenan ya bagus, tapi kalau tidak berkenan ya tidak masalah ya kan, insyaallah kami bersikap dengan fair, kader kami kalau salah ya kami hukum," tambah dia.
(eva/dwia)