9) SBY Puji Cara Puan dan Prabowo
SBY mengungkap ajakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto kepada PD. SBY lantas membandingkan dengan manuver Anies Baswedan, yang menyetujui rencana berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
"Menarik ajakan beberapa pihak terhadap Partai Demokrat untuk berjuang bersama. Saya kira rakyat mengetahui misalnya pihak Pak Ganjar, capres Ganjar Pranowo itu juga mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau, ditandai pertemuan Mbak Puan dengan AHY beberapa saat yang lalu," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai ajakan dari Gerindra, SBY menyebut Prabowo datang menemuinya di Pacitan beberapa waktu yang lalu. SBY menyebut ajakan itu dilakukan dengan cara yang baik.
"Yang kedua, Pak Prabowo, beliau datang ke Pacitan menemui saya dan menyampaikan juga ajakannya. Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik," tutur dia.
Menurut SBY, ajakan Puan dan Prabowo tulus dan serius. Dia menyebut hal itu menunjukkan transparansi politik dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri.
"Ajakannya juga saya dengarkan tulus dan serius, dilakukan secara terbuka, publik juga tahu, ini kan baik untuk transparansi politik dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri, ini enak, terbuka, transparan, memang menyampaikan dengan baik. Kita sambut dengan baik, Mbak Puan, Ibu Puan, Pak Prabowo karena respons kita juga positif. Kita menghormati, kita menghargai, bahkan kami bersetuju untuk menjalin, menjaga komunikasi," jelasnya.
"Kalau tujuannya baik untuk kepentingan bangsa, Demokrat wajib meresponsnya dengan baik. Tentang nantinya ke mana kita berada, inilah yang nanti akan kita bicarakan baik-baik. Saya akan sampai di situ nanti," lanjutnya.
10) Belum Saatnya Ambil Keputusan Capres
SBY meminta para kader menenangkan diri dulu. Setelah itu, barulah bisa menentukan keputusan dukungan calon presiden (Capres).
"Menurut pandangan saya, saat ini, hari ini, besok atau lusa. Belum saatnya kita mengambil keputusan ke mana Demokrat akan bergabung misalnya. Atau capres mana yang kita dukung. Atau contoh yang lain," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
SBY berkaca pada pengalamannya saat menjadi tentara. Menurutnya, keputusan yang diambil tergesa-gesa bisa salah.
"Alasan saya, saya ini prajurit, ada Pak Mangindaan di sini, ada Pak Guntur di sini, ada Nachrowi Ramli di sini, ada Bung AHY di sini. Saya 30 tahun sebagai prajurit itu diajarkan, kalau kamu dalam keadaan yang sangat emosional, dengan pressure yang sangat berat jangan gopoh, tergesa-gesa mengambil keputusan. Karena bisa salah," tuturnya.
SBY meminta semua kader menenangkan hati dan pikiran. Setelah bisa berpikir rasional, barulah nanti Demokrat akan mengambil keputusan.
"Tenangkan dulu hati dan pikirannya. Setelah bisa berpikir rasional dan jernih, take your decision, ambil keputusan, ambil tindakan yang akan dilaksanakan," jelasnya.
(aik/aik)