Anies menegaskan pemotongan itu bukan untuk pemerintah. Melainkan, kata dia, untuk memberikan bantuan sosial kepada warga Jakarta yang terdampak COVID-19.
"Jadi 25% hibah, memang diberikan, potongnya 50%, lalu 25% tidak dikembalikan 25% dikembalikan. Jadi pemotongan itu bukan pemotongan untuk alat kesehatan, bukan untuk vaksin, itu pemotongan yang menjadi beras, gula, sembako, bagi para tetangga ASN di Jakarta," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan urusan pemotongan itu sempat mendapat penolakan. Namun, dia terus meyakinkan ASN bahwa mereka merupakan abdi negara yang harus berada di garda terdepan.
"Di awal ASN nolak kabar pemotongan karena mereka terbiasa pemotongan buat macem-macem. Setelah dijelaskan ini untuk sembako, saya katakan kepada mereka lihat dada Anda di situ ada tulisan abdi negara. Jalankan tugas sebagai abdi negara, berikan 50% karena Anda adalah yang terdepan untuk rawat Indonesia," ucap dia.
Kemudian, Anies mengatakan jika pemotongan itu akan dikembalikan kepada para ASN. Namun, kata dia, uang itu dikembalikan ketika APBD DKI sudah kembali normal.
"Sekarang pelan-pelan uang itu harus dikembalikan. Karena hilangnya banyak, bayangkan Rp 80 triliun hilang 52% persen pelan-pelan itu kembali," katanya
"Jadi bagi ASN yang hari ini belum terima, it's matter of time, uang itu akan dikembalikan. Begitu APBD kembali, uang itu dikembalikan. Ingatlah, bahwa uang itu dikembalikan, semata-mata dipakai untuk menghidupi tetangga Anda yang tidak bisa makan dan tidak cukup pendapatan karena terdampak COVID-19," lanjutnya.
(gbr/gbr)