.webp)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI buka suara terkait adanya calon anggota legislatif (caleg) DPR yang tertulis berjenis kelamin perempuan, namun berwajah laki-laki. KPU mengungkap ada kesalahan pengetikan jenis kelamin di Sistem Informasi Pencalonan (Silon) akibat human error.
"Itu human error pada saat pengetikan oleh operator atau admin Silon parpol yang bersangkutan," kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik saat dihubungi, Senin (28/8/2023).
Idham mengatakan data bacaleg yang dipublikasi oleh KPU merupakan import dari Silon. Dia menuturkan data-data bacaleg di Silon, diisi oleh admin atau operator dari parpol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkenaan dengan pemberian status jenis kelamin yang ada di dalam Silon, itu sepenuhnya ditulis atau diketik oleh admin Silon parpol yang bersangkutan," jelasnya.
Idham pun mengatakan jika pihaknya sudah meminta konfirmasi kepada parpol yang bersangkutan. Dari hasil konfirmasi itu, kata dia, murni kesalahan ketik dari operator parpol.
"Pada saat pasca publikasi di tanggal 19 Agustus 2023, kami langsung konfirmasi kepada partai yang bersangkutan, partai bersangkutan mengaku itu ada kesalahan pemberian status," papar dia.
Selanjutnya, kesalahan ketik itu akan diperbaiki pada saat masa pencermatan rancangan daftar calon tetap (DCT). Idham menekankan jika dua bacaleg itu berjenis kelamin laki-laki.
"Nanti di masa pencermatan rancangan DCT, pada tanggal 24 September sampai 3 Oktober 2023, kesalahan pemberian status tersebut atau typo itu akan diperbaiki. Yang bersangkutan berstatus sebagai laki-laki," tuturnya.
Diketahui, masyarakat menemukan adanya dua bacaleg yang tertulis berjenis kelamin perempuan, namun berwajah laki-laki. Mereka berasal dari Partai Gelora, dengan dapil Aceh II dan Papua Pegunungan.
Simak juga '9.925 Bacaleg DPR RI Diumumkan, KPU: Warga Bisa Beri Masukan':
