Ade Armando Ungkap Sejak Mei PSI Sudah Berhenti Berharap kepada Ganjar

Ade Armando Ungkap Sejak Mei PSI Sudah Berhenti Berharap kepada Ganjar

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 09 Agu 2023 22:11 WIB
Ade Armando
Ade Armando (Foto: Tangkapan layar)
Jakarta -

Politikus PSI Ade Armando mengungkap kekecewaan PSI yang tidak dianggap oleh PDIP sebagai partai pendukung Ganjar Pranowo. Alhasil, dia menyebut ada momen PSI berhenti berharap kepada Ganjar.

Hal itu diungkap Ade Armando dalam diskusi Adu Perspektif x Total Politik berjudul 'Buntut Panjang Kedatangan Prabowo' yang ditayangkan detikcom, Rabu (9/8/2023). Ade awalnya membeberkan PSI yang dianggap negatif oleh PDIP.

Dia mengambil contoh ketika PSI tidak disebut sebagai partai pendukung Ganjar oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hingga komentar miring saat PSI mendukung putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep ke pemilihan wali kota Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Hasto kan ngomong tentang dukungan dari partai lain ketika itu yang disebut Hanura dan PPP, ketika wartawan bertanya kenapa PSI nggak disebut, jawabannya karena etika politik lagi. Dan setelah itu berkali-kali terjadi kasus di mana PDIP ketika PSI mendukung Kaesang di Pilwalkot Depok PSI disebut sebagai partai kecil yang berisik, negatif terus," ujar Ade.

Saat itulah suasana jadi berubah. PSI tidak lagi menyatakan dukungan ke Ganjar.

ADVERTISEMENT

Ade menilai PSI lebih baik fokus pada strategi pemenangan pileg. Pernyataan itu sudah ada sebelum adanya rencana kedatangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Jadi suasananya ya sudah kami tidak perlu lagi menyatakan dukungan kepada Ganjar, buat apa toh dihina-hina terus, sudah ada pernyataan itu sebelum adanya kunjungan Prabowo," ujarnya.

"Sudah ya kita artinya konsentrasi saja ke pileg. Nah kemudian ada telepon dari orang dalam Gerindra itu (menyampaikan rencana kedatangan Prabowo), terus dijawab oleh PSI silakan, datanglah Prabowo," ujarnya.

Ade menekankan PSI berhenti berharap kepada Ganjar itu sudah mulai ada sejak bulan Mei. "Mungkin sekitar Mei, Juni udah begitu sikapnya, sampai kedatangan (Prabowo) ini," ucapnya.

(eva/jbr)



Hide Ads