.webp)
Kemudian, Nisya mengatakan alasan dirinya bergabung ke PAN yakni agar bisa bermanfaat bagi banyak orang. Dia menyebut PAN bukan partai yang menyeramkan.
"Terus juga kader-kadernya tuh semuanya ternyata nggak nggak semenyeramkan gitu yang saya pikirkan gitu kan, ah ternyata nggak begitu gitu. Iya biasanya kan serem gitu ternyata di sini santai, dan saya tuh pengen belajar gitu ternyata ada hal-hal yang ingin saya pelajari gitu dan di sini tempatnya ternyata enak gitu dan saya merasa sangat diterima di sini. Terima kasih semuanya gitu. Jadi ya ingin untuk masyarakat ingin ada manfaat gitu ya. Makin kita dewasa kan makin kita ingin ada hal-hal baru, ada keinginan untuk bermanfaat bagi banyak orang, jadi Insyaallah dengan cara ini lah saya ikut bergabung di sini," ujar Nisya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nisya mengaku akan fokus untuk memperjuangkan bidang perempuan dan anak. "Ya kalau saya kan perempuan jadi mungkin di bagian perempuan lah, pasti, hak-hak perempuan, atau ibu dan anak berhubung saya anaknya sudah tiga gitu. Jadi yang memang ingin dengan keseharian saya lah. Jadi saat menjalaninya itu seperti memang hari-hari," ujarnya.
Partai Artis Nasional
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengaku tak masalah dengan pelesetan 'Partai Artis Nasional'. Dia mengatakan PAN milik masyarakat Indonesia dari berbagai profesi.
"Jadi ini menandakan bahwa PAN itu adalah milik masyarakat Indonesia dari segala profesi, kalau ada yang mengatakan bahwa PAN itu dipelesetkan menjadi 'Partai Artis Nasional' ya nggak apa-apa," kata Viva Yoga.
"Ada juga dipelesetkan menjadi Partai Anak Nelayan, juga tidak apa-apa. Kalau di Sumatera jadi Partai Anak Nagari, juga tidak apa-apa. Jadi itu menandakan bahwa PAN adalah milik masyarakat Indonesia yang bersifat menghargai nilai kemanusiaan, keberagaman, dan PAN bersifat inklusif, tidak membeda-bedakan suku, agama, ras antar golongan karena PAN adalah partai nasionalis religius. Segala profesi ada di PAN, Mas Jeje, Mba Nisya, itu artis," sambung dia.
(rfs/rfs)
