Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Sirajuddin Abdul Wahab, memenuhi panggilan klarifikasi Dewan Etik Partai Golkar usai acara diskusi sempat ricuh beberapa waktu lalu. Sirajuddin, yang juga kader, diklarifikasi soal isu Munaslub Golkar yang berkembang.
"Dewan Etik menyampaikan kepada kita, beberapa pernyataan atau klarifikasi berkaitan dengan isu-isu munaslub yang berkembang," kata Sirajuddin kepada wartawan usai diklarifikasi Dewan Etik di DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).
Sirajuddin menjalani klarifikasi itu sekitar dua jam. Dia menyebut pihaknya tak pernah ikut campur soal isu-isu munaslub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meluruskan, GMPG secara substansial tidak masuk dalam wilayah tentang munaslub. Karena GMPG fokusnya itu adalah bagaimana Golkar dalam menghadapi pemilu yang tinggal 7 bulan lagi, itu supaya bisa fokus terhadap agenda pemilu legislatif," katanya.
Di sisi lain, Sirajuddin menegaskan pihaknya juga tak sampai menerima sanksi usai menginisiasi acara bertajuk 'Selamatkan Partai Golkar' yang berujung ricuh tersebut. Menurut dia, pihaknya hanya diberi teguran dan nasihat dari Dewan Etik Golkar.
"Ya nasihat lah lebih banyak. Jadi teguran sih yang secara ini, tidak ada. Dan kami apresiasi adanya Dewan Etik secara moral Golkar punya Dewan Etik menjaga menjadi suatu hal yang menarik. Mungkin kayaknya hanya Partai Golkar yang hari ini yang memiliki Dewan Etik ketimbang partai-partai lain," kata dia.
Meski dipanggil Dewan Etik, Sirajuddin mengatakan akan tetap kritis terhadap Golkar. Dia memandang Golkar mestinya menjadi partai yang terbuka dan demokratis.
"Jadi sebuah dinamika itu harus diasuh oleh Golkar, karena Partai Golkar itu besar dengan dinamikanya, besar karena faksi, besar karena keterbukaannya," kata dia.
Untuk diketahui, acara diskusi yang digelar GMPG berujung ricuh, Rabu (26/7) lalu. Lokasi diskusi di Restoran Pulau Dua, Senayan, mendadak digeruduk oleh massa tak dikenal yang hendak membubarkan acara.
(fca/rfs)