Pernyataan Adian Napitupulu
Sebelumnya, Politikus PDIP Adian Napitupulu mengatakan capres seringkali menebarkan janji-janji politik di tahun-tahun menjelang Pemilu. Menurut Adian, janji politik hanya bisa diuji dengan memeriksa rekam jejak masing-masing capres.
Hal itu disampaikan Adian saat membuka acara diskusi di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/7/2023). Adian mulanya mengatakan Pilpres 2024 merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa saya bilang bahwa ini akan menjadi sejarah besar bangsa Indonesia? Karena 199 hari lagi kita akan memilih siapa yang kita yakini sanggup membawa Indonesia menuju tahun 2045 seperti yang disampaikan Pak Wanto Sugito tadi (terkait Indonesia emas)," kata Adian dalam sambutannya.
"Di sini kita harus berani mencatatkan, kita harus berani mengambil pulpen, mengambil kertas, dan menuliskan presiden seperti apa yang kita inginkan dengan menuliskan Indonesia seperti apa yang kita harapkan," imbuhnya.
Adian pun meminta relawan untuk tidak memilih capres yang memiliki riwayat terpidana korupsi jika tak ingin Indonesia terus berbudaya korupsi. Sama halnya jika menginginkan Indonesia tanpa pelanggaran HAM.
"Contohnya begini, apakah kita mau Indonesia bebas korupsi? Oke semua mau, kalau kita mau Indonesia bebas korupsi, jangan pilih calon presiden yang pernah menjadi terpidana korupsi, gampang sekali," ujar Adian.
"Apakah kita mau Indonesia tanpa kekerasan terhadap rakyatnya? Oke kalau kita mau Indonesia tanpa kekerasan, jangan pernah pilih calon presiden yang punya rekam jejak melakukan kekerasan terhadap rakyatnya. Gampang sekali, apakah kita mau Indonesia nanti, negara ini tidak melakukan pelanggaran HAM terhadap rakyatnya mau? Bagaimana caranya? Jangan pilih mereka yang punya rekam jejak melakukan pelanggaran HAM terhadap rakyatnya," lanjut dia.
(dwia/gbr)