Singgung Semangat Kebersamaan Bangsa Sudah Berubah
Paloh juga menyinggung semangat kebersamaan bangsa ini sudah berubah. Paloh awalnya mengatakan sulitnya kini menemukan karakter bangsa Indonesia yang dikenal dengan ramah tamah hingga sopan santun.
"Saudara-saudara, Indonesia yang kita kenal sebagai suatu bangsa yang memiliki sifat dan nilai-nilai values keindonesiaan yang seutuhnya, bangsa yang penuh dengan ramah tamah, sopan santun, mengenal asas tepo solero, asas kepantasan, kepatutan, budaya malu, penuh dengan spirit kegotongroyongan. Hari ini kita sudah hampir sulit menemukan karakter sejatinya bangsa Indonesia seperti apa yang kita kenal," kata Paloh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paloh lantas menyebut semangat bangsa kita telah berubah dari kegotongroyongan jadi keangkuhan. Paloh menilai Indonesia kini terkesan menjadi bangsa yang menghargai materialistik dan terjebak dalam sistem pragmatis.
"Bangsa kita telah berubah, hari ini dari semangat yang penuh dengan rasa kegotongroyongan dan kebersamaan, semangat kekitaan, berubah menjadi bangsa dengan semangat keakuan, invidualistik, yang menghargai nilai-nilai transaksional materialistik, yang serba pragmatis dan itulah Indonesia yang hari ini," ujarnya.
Paloh juga mengatakan Indonesia kini penuh dengan kepura-puraan. Hal ini lah yang menurutnya harus menjadi dasar pemikiran untuk melakukan perubahan.
"Kita terjebak dalam pragmatisme, kita terjebak dengan sikap yang penuh keterusterangan menjadi bangsa yang penuh dengan kepura-puraan atau munafik, dan itulah kita Indonesia hari ini," ucapnya.
"Dan inilah menjadi dasar filosofis pemikiran kenapa kita harus melakukan gerakan perubahan untuk melakukan perubahan yang berarti dan mendasar dalam menjalankan kehidupan kita berbangsa dan bernegara," lanjutnya.