Oleh karena itu, menurut Adi, tanda-tanda AHY akan menjadi cawapres Anies semakin kuat. Dia menilai pengumuman resmi tinggal menunggu waktu.
"Bahkan ketika Yenny Wahid dikaitkan dengan Anies juga kelihatan menolak halus, Yenny bicara tentang nilai-nilai dan seterusnya. Jadi ini yang saya kira yang menjadi tanda-tanda bahwa hanya AHY lah calon cawapres terkuat Anies Baswedan yang tinggal nunggu waktu kapan diumumkan," tutur dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menilai AHY adalah kandidat paling kuat. Menurutnya, elektabilitas AHY juga tinggi dibandingkan nama-nama yang lain yang berpotensi menjadi cawapres Anies.
"Dari berbagai penjuru mata angin, AHY-lah yang paling pas dan paling cocok untuk mendampingi Anies sebagai cawapres di Pilpres. Karena dibandingkan nama-nama lain yang memang terkesan tidak mau jadi pendamping Anies, AHY juga relatif jauh lebih unggul dari segi elektabilitas, misalnya AHY lebih unggul dari Khofifah, lebih unggul dari Yenny, lebih unggul dari Mahfud," jelasnya.
"AHY juga adalah ketua umum Demokrat yang menjamin ambang batas presiden 20% Anies aman, yang ketiga AHY itu adalah yang mewakili wajah oposisi, jadi kalau disandingkan dengan Anies klop dan sangat melengkapi kubu perubahan itu adalah sebagai perkongsian politik dari kubu-kubu oposisi," imbuh Adi.
Anies Baswedan telah tiba di Indonesia usai menunaikan Ibadah Haji di Arab Saudi pada Rabu (12/7) dini hari kemarin. Anies berterima kasih kepada AHY dan para relawan yang telah menjemput kepulangannya di Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya ingin sampaikan terima kasih dulu kepada para relawan semua yang hadir, Mas AHY khususnya juga yang zohir khusus di sini menyambut. Terima kasih malam-malam, ini lebih dari jam 1 pagi masih tetap berada di Bandara," kata Anies di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (12/7).
(lir/aud)