Usulan agar Golkar membentuk poros baru di Pilpres 2024 mencuat. Poros baru ini mendorong Ketum Airlangga Hartarto menjadi capres 2024. Lantas bagaimana komentar partai politik lain soal usulan ini?
Untuk diketahui, usulan ini sebagai salah satu rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar hasil Rapat Pleno ke-VIII. Ada 3 rekomendasi yang dikeluarkan.
"Membentuk poros baru di luar bakal koalisi pencapresan yang sudah ada, sejauh memenuhi Electoral-Presidential. Poros baru ini akan menguntungkan kedudukan dan posisi Partai Golkar, di mana Partai Golkar akan memiliki 'kendaraan politik' dalam pencapresan," tulis hasil rekomendasi Pleno ke VIII Dewan Pakar Golkar, seperti yang dilihat oleh detikcom, Senin (10/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini telah terbentuk tiga koalisi partai politik untuk mengusung calon presiden. Koalisi pimpinan PDI yang mengusung Ganjar Pranowo, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mendukung Prabowo Subianto, dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung Anies Baswedan.
Poros baru di luar tiga koalisi tersebut disebutkan akan membangkitkan semangat kader dan calon legislatif (caleg) Golkar saat Pemilu 2024.
"Selain itu, poros baru ini akan membangkitkan moral seluruh Caleg Partai Golkar sebagai pejuang-pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan Pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024," katanya.
Sekretaris Dewan Pakar (Seswankar) Golkar, Ganjar Razuni, setuju dengan rekomendasi tersebut. Selain soal poros baru, ada dua rekomendasi lain yang dihasilkan dari rapat pleno tersebut.
"Benar, saya selaku Seswankar bersama Kawankar merumuskan hasil Rapat Pleno VIII Dewan Pakar," kata Razuni mengawali tanggapannya, Senin (10/7/2023).
Berikut 3 hasil rekomendasi dalam Rapat Pleno Dewan Pakar Golkar ke-VIII:
1. Membentuk poros/baru di luar bakal koalisi pencapresan yang sudah ada, sejauh memenuhi Electoral-Presidential. Poros baru ini akan menguntungkan kedudukan dan posisi Partai Golkar, dimana Partai Golkar akan memiliki 'kendaraan politik' dalam Pencapresan. Selain itu, poros baru ini akan membangkitkan moril seluruh Caleg Partai Golkar sebagai pejuang-pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan Pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024.
2. Sejalan dengan rekomendasi angka (1) di atas, maka Ketua Umum DPP Partai Golkar sebagai Mandataris MUNAS X yaitu, Sdr. Airlangga Hartarto mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar, dan sekaligus menentukan pasangan Cawapresnya sesegera mungkin dengan batas waktu selambatnya sebelum bulan Agustus 2023 berakhir.
3. Dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024, Dewan Pakar Partai Golkar mengusulkan agar Sdr. Airlangga Hartarto bersama Partai Golkar menyelenggarakan Program Airlangga Hartarto Menyapa Rakyat di seluruh Indonesia, demi memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.
Beberapa partai politik menanggapi usulan poros baru ini. Apa kata mereka? simak selengkapnya di halaman berikut
Saksikan Live DetikPagi:
Simak juga Video: Gerindra Berharap Golkar Merapat Dukung Prabowo Capres
Demokrat Dukung
Demokrat mendorong pembentukan poros baru tersebut. Menurutnya lebih banyak kontestan akan semakin baik.
"Dalam iklim demokrasi yang sehat justru banyaknya kontestan dalam pilpres semakin baik," kata Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron kepada wartawan, Rabu (12/7/2023).
Khaeron pun mendorong syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20% dapat diturunkan menjadi 4% seperti parliamentary threshold. Menurutnya, penurunan angka presidential threshold agar memudahkan pencalonan di pilpres.
"Bahkan sebaiknya ke depan Presidensial Threshold diturunkan dan disamakan saja dengan Parliamentery Treshold, agar lebih banyak kandidat dalam pilpres, dan tentu semakin banyak pilihan bagi rakyat untuk memilih pimpinan negara yang lebih baik," imbuh Khaeron.
Anggota DPR RI ini menilai pembentukan koalisi baru di pilpres akan membuat iklim demokrasi menjadi lebih baik. "Jadi jika terbentuk koalisi baru dan kandidat baru akan semakin baik bagi iklim demokrasi. Namun memang kekuasaan menggoda, dan merangsang untuk mempertahankan kekuasaanya dengan berbagai ragam dan cara, bahkan membatasi ruang demokrasi agar kekuasaannya langgeng, inilah yang menjadi tantangan demokrasi sesungguhnya saat ini," ujar dia.
Ditanya soal ketertarikan Demokrat untuk ikut membentuk poros baru tersebut, Khaeron menegaskan sudah konsisten di poros Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama NasDem dan PKS. Soal arah poros baru, dia menyerahkan kepada Golkar sebagai inisiatornya.
"Tergantung arah porosnya ke mana dan kalau Demokrat sampai saat ini konsisten dengan Koalisi Perubahan, kemudian Anies Baswedan sebagai calon presiden. Itu aja pegangannya. Bahwa ada keinginan Golkar membangun poros baru, ke mana arahnya, tergantung pada teman-teman di Golkar," kata dia.
PAN Sambut Baik
PAN menyambut adanya usulan poros baru itu. Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan pihaknya terbuka dan senang untuk bekerja sama dengan Golkar.
Viva mengatakan pengusungan calon presiden dan wakil presiden mesti memenuhi ambang batas presiden atau Presidential Threshold 20 persen. Ia menyebut jika Golkar bergabung dengan PAN maka persyaratan itu sudah memenuhi, di mana Golkar 14,78 persen dan PAN 7,65 persen.
"Golkar tidak dapat maju sendirian karena hanya memperoleh 85 kursi DPR atau 14.78 persen. Untuk itu Golkar harus bekerjasama atau berkoalisi dengan parpol lainnya. Yang intensif melakukan komunikasi adalah PAN" kata Viva dikonfirmasi, Selasa (11/7/2023).
Viva menyebut PAN terbuka akan rekomendasi tersebut. Ia berharap ada tindakan yang serius terkait poros baru.
"PAN membuka lebar dengan tangan terbuka dan merasa senang jika dapat bekerjasama dengan Golkar. PAN berharap serius agar dapat seiring sejalan, berjuang bersama dengan Golkar di pilpres 2024," tutur Viva.
Menurut Viva adanya poros baru akan mempercepat proses pemasangan calon presiden dan wakil presiden yang kini mengemuka. Ia menyarankan Ketum Golkar Airlangga Hartato dan Ketum PAN Zulkifli Hasan untuk maju dari poros baru.
"Akan mempercepat ijab kabul politik sehingga masyarakat akan mengetahui sedini mungkin komposisi paslon, tidak diujung last minute. Poros Tengah Baru wacananya mengawinkan Airlangga - Zulkifi Hasan," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman berikut
PPP Tetap Bersama PDIP
PPP saat ini sudah bekerja sama dengan PDIP untuk mendukung Ganjar Pranowo. Oleh karena itu, PPP menegaskan tetap bersama PDIP.
"Saya kira yang namanya politik kan memang sangat dinamis ya, semua bisa berkembang, semua bisa berubah, semua bisa terjadi. Posisi Golkar yang kemudian mau membuat poros baru dan lain-lain saya kira semua terbuka," kata Waketum PPP Amir Uskara kepada wartawan, Rabu (12/7/2023).
Amir menyebut sebelum pendaftaran capres dan cawapres ke KPU kemungkinan sekecil apapun bisa terjadi. Meski demikian, ia menegaskan partainya tetap bersama dengan Ganjar.
"Artinya sampai menjelang pendaftaran di KPU untuk Pilpres saya kira semua bisa terjadi, cuma kalau kita sendiri di PPP kan sudah mengikatkan diri dengan PDIP untuk mengusung Ganjar," ujar Amir.
"Saya kira kalau dari PPP kan kita sudah dengan Ganjar, artinya kita sudah mendorong Sandi juga untuk mendampingi Ganjar. Persoalan nanti bagaimana respons PDIP tentu itu akan menjadi perbincangan selanjutnya," sambungnya.
(eva/eva)