Mengenakan kemeja putih, Prabowo Subianto menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pungunan Simbolon dohot Baruna se-Indonesia (PSBI). Di hadapan anggota PSBI, Prabowo mengungkapkan kedekatannya dengan Ketua Umum PSBI, Effendi Simbolon.
Dalam acara itu, Effendi menitip salam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo. Effendi menyebut tepat pada Jumat (7/7), PSBI melakukan rakernas dan peringatan hari ulang tahun.
"Kami bukan persatuan profesi, tapi persekutuan, satu keturunan. Tanggal 7, hari ini menjadi hari kelahirannya Simbolon. Tanggal 7, bulan 7, hari Jumat," kata Effendi Simbolon saat sambutan pembukaan Rakernas PSBI, Hotel Arya Duta, Gambir, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian meminta Prabowo untuk memberikan sambutannya kepada anggota PSBI yang sudah hadir menggunakan ikat kepala khas suku Batak. Sebelum mengakhiri sambutannya, ia menitipkan salam ke Presiden Jokowi melalui Prabowo Subianto.
"Demikian Pak Menhan yang kami hormati, salam hormat untuk Bapak Presiden. Mudah-mudahan Insyaallah Tuhan berkenan kepada Bapak," ujar Effendi Simbolon.
Anggota PSBI menyambut riuh pernyataan itu. Anggota yang duduk di barisan kiri depan bahkan sempat meneriaki Prabowo sebagai presiden.
Kawan tapi Paling Galak
Prabowo mengatakan Effendi merupakan kawan lamanya yang suka memberikan kritik di Komisi I DPR RI. Pernyataan Prabowo itu membuat tawa anggota PSBI pecah dalam satu ruangan.
Prabowo mulanya menyebut baru mendapat undangan untuk acara PSBI dua hari yang lalu. Padahal ia biasanya akan menghadiri acara dari jadwal yang sudah diterima dua minggu sebelumnya.
"Jadi karena yang undang itu namanya Effendi Simbolon, ini dibilang kawan ya kawan, tapi di Komisi I ini termasuk paling galak ini," kata Prabowo disambut gelak tawa peserta Rakernas PSBI.
Prabowo menyebut saat melakukan rapat Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan Komisi I kerap khawatir dengan kehadiran Effendi. Effendi dinilai sebagai sosok yang kritis dengan program Kemhan.
![]() |
"Saya juga kalau masuk ruangan Komisi I yang saya stres karena lihat ada Effendi aja. Tapi itu lah seorang wakil rakyat yang benar, wakil rakyat ya harus kritis, harus tajam, wakil rakyat harus berani, tapi jangan galak-galak Pak," sambung diramaikan tawa peserta Rakenas PSBI.
Ia tak mempermasalahkan kritik dari Komisi I DPR yang merupakan mitra Kementerian Pertahanan. Ia menilai kritik justru bagus untuk membangun supaya bisa bertindak lebih baik lagi.
"Tapi nggak apa, kita bisa kuat, karena kita dapat suatu sanggahan yang kuat. Kalau kita hanya menghadapi yes man semua, apa yang disampaikan pemimpin, apa yang disampaikan penguasa, apa yang disampaikan pemerintah semua yes Sir, yes Sir, itu tidak baik, tidak demokratis," imbuhnya.
Kurang Puas Hasil Pemilu 2014-2019
Dalam momen tersebut, Prabowo Subianto juga bercerita soal perasaan tak puas dengan hasil Pemilu 2014 dan 2019. Namun, kata Prabowo, dirinya tak ingin terus dongkol dengan hasil pemilu itu.
"Membangun bangsa hampir 300 juta bukan soal gampang, kawasan kita sebesar Eropa, di Eropa Barat aja ada 27 atau 29 negara yang menempati luas wilayah seperti kita. Jumlah penduduk kita ke empat terbesar," kata Prabowo.
Dia mengatakan sempat ada berbagai krisis dan pertikaian di Indonesia. Prabowo kemudian menyinggung soal Indonesia yang sudah beberapa kali menggelar Pemilu meski hasilnya tidak memuaskan semua pihak.
"Kita pernah mengalami krisis banyak, iya, kita mengalami pertikaian, iya, kita mengalami perbedaan pandangan, kita mengalami banyak masalah, tetapi kita sekarang berhasil. Kita bisa melaksanakan berhasil menjalankan beberapa Pemilu dengan lumayan. Apa semua puas? Pasti ada yang tidak puas," tutur Prabowo.
Prabowo pun mengaku tak puas dengan hasil Pemilu 2014 dan 2019 di mana dia kalah melawan Jokowi. Meski demikian, dia mengaku tak ingin berlarut dalam kekesalan.
"Kalau ditanya apa saya puas dengan hasil Pemilu 2014 2019, ya kurang puas lah. Ya tidak ada masalah benar nggak? Kita kalau dalam pertandingan bola kita kalah, emang kita gembira kita kalah? Bohong itu. Tapi, ya kalau sudah begitu apa mau kita dongkol terus?" ucapnya yang direspons riuh anggota PSBI.
Pernyataan Prabowo ditanggapi celotehan anggota PSBI, ada yang meminta Prabowo untuk maju lagi. Prabowo kemudian menanggapinya dengan berkelakar bahwa acara tersebut tidak politis.
"Tadi dikatakan oleh ketua kalian (Effendi Simbolon) di sini tidak politis, jangan bawa-bawa politik di sini ya, saya diundang sebagai Menhan," ucap Prabowo.