"Pertemuannya kan bagus. Dengan Pak Sandi. Mbak Puan juga bertemu Mas AHY, bahkan juga dengan Pak Anies. Semua dialog itu dilakukan. Dengan dialog ini kita tahu, termasuk juga pengenalan secara personal. Bagaimana nama-nama yang muncul dalam survei itu kan juga sebagai bukti pengakuan dari rakyat Indonesia terhadap nama- nama yang muncul. Ada Pak Sandiaga Uno, ada Pak Erick Thohir, Prof Mahfud Md, ada Pak Ridwan Kamil, ada Pak Airlangga, kemudian ada Pak Muhaimin Iskandar, kemudian ada Tuan Guru Bajang. Ini semua nama-nama kan kemudian dilakukan penggodokan, siapa yang terbaik," jawab Hasto.
Sedangkan relawan Pro-Jokowi (Projo) mengungkap arahan Presiden Jokowi kepada relawan agar tak buru-buru mendeklarasikan dukungan terhadap tokoh capres 2024. Jokowi meminta relawan menentukan sikap jelang pendaftaran capres dan cawapres di KPU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu perintah Jokowi kepada kami. Kondisi sangat dinamis. Jadi kita harus cermat dan teliti. Yang pasti Projo tunduk dan tegak lurus pada Jokowi. Merah kata Jokowi, merah kata Projo," kata Ketum Projo Budi Arie Setiadi kepada wartawan, Rabu (5/7).
Budi mengatakan pihaknya masih menunggu formasi koalisi yang dibentuk oleh partai-partai peserta Pemilu 2024. Demikian pula dengan sosok bacapres dan bacawapres yang diusung.
"Kita menunggu koalisi partainya dan juga siapa cawapresnya. Biar semua jelas," ujar Budi.
Soal siapa sosok yang akan didukung Projo apakah Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, Budi enggan menjawab gamblang. Dia mengatakan pihaknya masih terus memperkuat konsolidasi di daerah-daerah terkait sikap dukungan itu.
"Kami sedang melakukan konsolidasi Projo di seluruh Indonesia. Kami menggelar Konferensi Daerah di seluruh provinsi. Sejak akhir Juni. Sampai hari ini sudah 3 provinsi, Sulsel, Sulut dan Sumbar. Berikutnya provinsi-provinsi lainnya. Kami ingin mendengar aspirasi dari seluruh teman-teman di daerah. Nanti kami putuskan sikap akhir Projo dalam sebuah forum rakernas bulan Oktober 2023 di Jakarta. Kami menunggu dan taat perintah presiden Jokowi," jelas Budi.
Bendum Projo Panel Barus mengatakan arahan Jokowi itu diteruskan pada konsolidasi Projo yang dinamakan Konferensi Daerah (Konferda) di tiap provinsi. Dia meminta para relawan menentukan sikap di last minute.
"Iya Projo diminta Pak Jokowi untuk menyatakan sikapnya last minute aja. Maka dari itu hari ini, setelah Musra kemarin, Projo sedang melaksanakan konsolidasi organisasi atau konferda," kata Panel.
"Kalau setahu saya yang diminta Pak Jokowi itu adalah Projo last minute saja declare-nya, memutuskan kanan-kirinya, mendukung siapanya. Maka dari itu pasca-Musra, Projo berkonsentrasi menjalankan konsolidasi atau konferda di seluruh provinsi. Ini kan internal sifatnya. Nah ini kita lagi menggodok siapa paslon yang paling pas menurut kita," imbuh dia.
(rfs/rfs)