Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menceritakan kisahnya yang dibesarkan dari keluarga sederhana dan semir sepatu. Di hadapan mantan Kapolri, Ganjar berkelakar menawarkan semir sepatu.
Ganjar mengaku minder bercerita di hadapan para purnawirawan Polri. Namun, dia tetap menceritakan pengalaman luar biasa yang diajarkan sang ayah, purnawirawan Polri berpangkat letnan satu (lettu) yang berdinas di Polsek Kutoarjo.
"Yang diajarkan oleh bapak saya paling hebat kepada saya adalah nyemir sepatu," ucap Ganjar saat menghadiri acara Syukuran HUT Purnawirawan Polri di Gedung The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (5/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kalau bapak-bapak yang pernah jadi Kapolri butuh disemirkan sepatunya Pak, saya nyemir, saya jamin pasti lebih mengkilap daripada sampean sendiri yang nyemir," imbuh Ganjar yang disambut tawa para hadirin.
Dia pun bercerita tentang sosok ayah yang merupakan polisi berpangkat rendah, tetapi cukup dihormati di kampungnya. Sebab, hanya ayah Ganjar satu-satunya warga yang berprofesi sebagai polisi di kampung tersebut.
"Seluruh persoalan kampung itu selalu dimintakan penyelesaiannya kepada bapak saya. 'Pak Pamudji nyuwun tulung' bahasanya begitu, minta tolong," kata Ganjar bercerita.
"Urusan semua, ada anak urusan mau sekolah ya diurus, apalagi ada orang bermasalah, mesti juga diurus, itu kultur yang ada disana," imbuhnya.
Momen lain yang diceritakan Ganjar, yakni kala dirinya berfoto dengan Kapolri dan menjadi headline berita di media. Melihat itu, ayahnya yang merupakan anggota polisi dengan bangga memamerkan foto tersebut kepada warga di kampungnya.
"Suatu ketika saya waktu itu di DPR. Saya lagi ngobrol dengan pansus (panitia khusus), dihadirkan lah waktu itu Kapolri, di foto, masuk di Kompas. Bapak sudah pensiun dan di kampung di Kutoarjo. Apa yang luar biasa? Koran itu dibawa ke masjid, diceritakan sama jemaah masjid, dia hanya katakan gini 'Ini anakku, dia foto sama Kapolri.' Pak, Bu, foto sama Kapolri itu sebuah kebanggaan dari seorang letnan satu polisi yang mungkin tidak pernah berjumpa. Tidak pernah terbayangkan," ungkap Ganjar.
Masih pada kesempatan yang sama, Ganjar menyatakan bahwa dirinya merupakan yang paling aneh dalam perjalanan karir. Hanya dirinya yang terjun ke dunia politik. Sementara saudaranya dominan bekerja sebagai pegawai swasta dan PNS.
Anggota keluarganya pun sempat khawatir karena pilihannya berkarir di politik. Terlebih, kata dia, kala itu informasi gonjang-ganjing di DPR sangat luar biasa dan membuat keluarganya merasa takut.
"Ibu saya bilangnya begini 'Le, kalau di situ banyak mudaratnya kamu keluar saja.' Wuih itu merinding. Ibu hanya pesan ke saya ada dua hal saja, jangan korupsi dan bekerja untuk bangsa dan negara ini. Itu saja, hanya dua itu saja," ucap Ganjar
"Tidak ada nasihat yang bikin merinding dari seorang ibu bhayangkari, bu, yang seragamnya pink," sambungnya bergurau.
Selain Ganjar, ada beberapa pejabat daerah yang hadir pada acara tersebut, seperti Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, Gubernur Maluku Murad Ismail, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Bupati Indramayu Nina.
Ketum Persatuan Purnawirawan Polri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri menjelaskan alasan mengundang beberapa kepala daerah, termasuk Ganjar Pranowo, ke HUT Purnawirawan Polri ke-24. Dia mengatakan mereka diundang karena merupakan anak polisi dan kini menjadi pejabat pemerintah.
"Untuk itu, rangkaian kegiatan ini merupakan suatu upaya dari kami PP Polri bahwa dalam rangka pileg, pilkada ke depan, ada purnawirawan Polri yang saat ini ada berpangkat bintang tiga, bintang dua, mencalonkan diri untuk masuk jajaran legislatif dan bahkan ada untuk kepala daerah," ujarnya.
"Untuk itu, kami hadirkan tokoh-tokoh putra-putri Polri yang sekarang sedang ada di pemerintahan," imbuhnya.
Simak juga 'Sosok Cawapres Ganjar Bakal Diumumkan Bulan September':