Diminta PKB Jadi Anak Magang Jika Dukung Prabowo, PAN: Jangan Baperan

Diminta PKB Jadi Anak Magang Jika Dukung Prabowo, PAN: Jangan Baperan

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 05 Jul 2023 15:42 WIB
Waketum PAN Yandri Susanto
Yandri Susanto (Foto: Silvia Ng/detikcom)
Jakarta -

PAN balas PKB yang memintanya jadi anak magang dulu jika mendukung Prabowo Subianto dalam artian tidak ngotot mengusulkan sosok cawapres. PAN menegaskan penentuan cawapres ada di tangan si capres.

"Ya biasa aja, dan dalam proses koalisi itu kan pada akhirnya capres yang menentukan siapa kira-kira cawapres yang paling pas kan dan peluang menang yang paling harus dipertimbangkan bukan masalah berpasangan dengan siapa," kata Waketum PAN Yandri Susanto kepada wartawan, Rabu (5/7/20230.

Yandri tidak masalah dengan usulan cawapres partai lain. Termasuk PKB yang mendorong Ketumnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak masalah. Jadi kalau PKB memajukan Cak Imin, kita hormati, bagus. PAN punya jagoan cawapres, bagus. Artinya stoknya banyak. Tinggal nanti Pak Prabowo mau yang mana, yang paling pas dan bisa untuk menang. Jadi saya kira dalam berkoalisi hal ini ya jelas biasa. Jadi nggak ada istilah yang duluan maupun yang belakangan. Karena pada akhirnya objek yang menentukan siapa yang dibawa SK-nya ke KPU," ucapnya.

Lebih lanjut, Yandri menyebut partainya terus berkomunikasi baik dengan semua partai. Usulan cawapres yang diusulkan di masing-masing partai menurutnya hanya sebatas dinamika politik.

ADVERTISEMENT

"Komunikasi kita bagus dengan semua partai. Termasuk dengan PKB dan Cak Imin kan bagus sekali komunikasinya. Jadi saya meyakini kalaupun kita mengajukan Erick Thohir sebagai cawapres itu bagian dari dinamika pilpres saya meyakini tidak akan merusak hubungan baik PAN dan PKB. Ini dalam demokrasi siapa mengajukan siapa itu biasa, nggak usah baperan," ucapnya.

"Karena ini kan berproses dan ujungnya tahu siapa cawapres dan cawapresnya. Yang jelas kalau PKB sendiri yang mengajukan nggak cukup, PAN sendiri nggak cukup, Gerindra sendiri pun nggak cukup. Jadi perlu berkoalisi. Karena itu kebersamaan saya meyakini nanti siapapun yang diputuskan itu adalah keputusan bersama. Masing-masing parpol boleh dong mengajukan calonnya, belum ada kata pasti sampai sekarang," lanjut Yandri.

Sebelumnya Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mendengar kabar PAN mendorong duet Prabowo-Erick Thohir jika gabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dia meminta PAN untuk mengantre sebagai pendatang baru.

"Saya dengar PAN mau berencana menduetkan Prabowo-Erick. Takjub saya, padahal kan PAN pendatang baru dalam koalisi KIR. Masak pendatang baru kok minta duduk di depan? Ibarat Dita meminta PAN mengantre terlebih dahulu. Apalagi, katanya, belum ada komitmen PAN masuk ke KKIR.

Dita meminta PAN mengantre terlebih dahulu. Apalagi, katanya, belum ada komitmen PAN masuk ke KKIR.

"Cobalah PAN seperti anak magang di perusahaan dulu. Belajar sambil bekerja. Bantu koalisi dengan pemikiran-pemikiran kebangsaan yang visioner, sambil menjalin chemistry dengan pendatang lama," jelasnya

"Anak magang (PAN) kan harus orientasi dulu. Jangan langsung mau mengalahkan karyawan tetap yang sudah senior," tambahnya.

Simak juga 'Fadli Zon soal Sinyal PAN Gabung KKIR: Semakin Banyak Dukung Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]



(eva/gbr)



Hide Ads