"Ya sudah ada pasangannya, sekarang dipingit. Terus, kita kan koalisinya dengan Gerindra. Ya siapa lagi kalau bukan Pak Prabowo?" ungkapnya.
Jazilul mengatakan Cak Imin akan dipingit sampai pasangannya diumumkan secara resmi. Cak Imin, kata Jazilul, tak boleh bertemu 'pengantin' lainnya di masa pemingitan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya secara otomatis berarti nggak bisa ketemu dengan yang lain. Namanya dipingit kan nggak boleh ketemu pengantin yang lain," tutur dia.
Jazilul menepis anggapan pemingitan Cak Imin merupakan bentuk tekanan terhadap Gerindra. Menurutnya, hasil pleno pasti membawa kebaikan bagi kedua partai.
"Nggak ada nekan-nekan, PKB sesuai dengan mekanisme saja. Kalau misalkan rapat (pleno) mengatakan itu ya berarti diikuti. Rapatnya pasti ada hikmahnya lah buat PKB, buat koalisi dan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," ungkap Jazilul.
Lebih lanjut, Jazilul juga terbuka dengan rencana PAN dan Golkar bergabung ke KKIR. Namun, Jazilul menegaskan keputusan capres dan cawapres tetap ada di Prabowo dan Cak Imin.
"Ha-ha ya iya lah (siapapun yang gabung ke KKIR, Cak Imin tetap jadi pengantin). Kan kalo di KKIR itu kan keputusannya itu ada di tangan Pak Prabowo dan Pak Muhaimin sehingga tidak bisa sendirian Pak Muhaimin yang memutuskan," kata dia.
(rfs/rfs)