Prabowo Tegaskan Lagi Keputusannya Benar Gabung Pemerintah Jokowi

Prabowo Tegaskan Lagi Keputusannya Benar Gabung Pemerintah Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 19 Jun 2023 06:40 WIB

Acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar

Pujian juga disampaikan Prabowo kepada Jokowi saat menghadiri acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023). Menurut Prabowo, negara lain bingung saat dirinya yang merupakan rival Jokowi saat Pilpres 2019 bisa bergabung ke pemerintahan.

"Saya sebagaimana kalian mungkin ketahui, masa tidak tahu, tahu kan? Saya dulu rivalnya Pak Jokowi, tapi itulah, itulah, di situ bangsa lain, negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung, bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu," kata Prabowo dalam

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo mengatakan bergabungnya dua rival dalam satu pemerintahan sulit terjadi di negara lain. Dia mencontohkan Amerika Serikat yang merupakan tempat lahirnya demokrasi.

"Di negara lain sulit sulit, sampai sekarang di Amerika Serikat saja yang katanya mbahnya demokrasi, lahirnya demokrasi, sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan tidak mau duduk bersama," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Karena itu, menurut Prabowo, Indonesia kini menjadi contoh bagi negara lain. Bahwa untuk kepentingan rakyat dan bangsa, lanjutnya, dua rival bisa bersatu.

"Banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," kata Prabowo.

Prabowo pun mengaku tak pernah merasa bersalah atas keputusannya bergabung dengan Pemerintahan Jokowi. Justru, Ketua Umum Partai Gerindra itu merasa bangga menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

"Saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo. Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo," tuturnya.

Prabowo pun lantas memuji kepemimpinan Jokowi. Dia bahkan mengakui bahwa dalam memimpin negara dirinya harus berlajar dari Jokowi.

"Dan saya saksi saya melihat komitmen Pak Jokowi untuk rakyat luar biasa, beliau berpikirnya selalu untuk rakyat kecil, saya tuh akhirnya harus mengakui dalam hal memimpin negara saya harus belajar dari Pak Joko Widodo," pungkas Prabowo.

Acara HUT Gerindra

Di acara HUT Gerindra, Prabowo bercerita soal dirinya yang membela pemerintahan Presiden Jokowi. Prabowo mengatakan dirinya membela Jokowi bukan karena mau menjilat.

Prabowo awalnya bicara soal dirinya menjadi saksi atas kerja keras Jokowi memimpin Indonesia. Dia mengaku akan membela Jokowi hingga berhasil.

"Setelah saya gabung dengan pemerintah yang dipimpin Pak Joko Widodo, saya menjadi saksi saya melihat bertapa beliau bekerja keras untuk cita-cita yang sama dengan cita-cita kita dan karena itu lah saya mendukung beliau dan saya membela beliau sampai berhasil dan saya yakin pemerintah beliau akan berhasil. Dan sudah memberi bukti daripada efektivitas pemerintah tersebut. Saudara-saudara, kita harus berani mengatakan yang benar, benar, dan yang tidak benar itu, tidak benar," ujar Prabowo dalam HUT ke-15 Gerindra di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Prabowo kemudian mencontohkan keberanian Jokowi saat awal pandemi Corona atau COVID-19 melanda Indonesia. Dia mengatakan Jokowi saat itu didesak oleh berbagai pihak untuk melakukan penguncian atau lockdown total.

"Waktu COVID mulai meletus, seluruh dunia panik, saya juga saksi presiden kita ditekan oleh WHO, oleh tetangga-tetangga kita, untuk lockdown total, ditekan untuk lockdown total, dan banyak yang menyarankan lockdown," ujarnya.

"Beliau melihat kalau lockdown, bagaimana rakyat paling miskin. Bagaimana rakyat yang makan upah harian, kalau lockdown nggak ada yang boleh ke luar rumah, Indonesia tidak mampu untuk lockdown, beliau ambil risiko itu. Itu leadership," sambung Prabowo.

Prabowo mengatakan dirinya merupakan seorang Jenderal yang banyak terlibat berbagai pertempuran saat berdinas di militer. Prabowo menilai Jokowi merupakan pemimpin yang bisa dan berani mengambil keputusan.

"Saya jenderal, saya ikut berkali-kali aksi-aksi pertempuran. Saya saksi pemimpin yang bisa mengambil keputusan dan tidak bisa mengambil keputusan. Beliau adalah pemimpin yang bisa mengambil keputusan dan keputusannya berani dan kadang-kadang melawan tekanan-tekanan dari mana-mana," ucapnya.

Prabowo mengatakan hal itu harus diakui. Prabowo menyebut dirinya membela Jokowi bukan untuk menjilat.

"Ini harus kita akui. Saya minta kader Gerindra mengerti bukan saya mengolor-olor atau menjilat, tidak! Saya hanya katakan yang benar, benar. Kalau pemimpin kita benar, kita katakan benar, kalau kapten kesebelasan berhasil memimpin tim menuju kemenangan, harus kita puji dan kita akui. Jangan kita mau enaknya saja, pemimpin beri keberhasilan dan pemimpinnya dicemooh, ada sifat bangsa Indonesia yang kadang-kadang kurang menghargai pemimpinnya sendiri," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut




Hide Ads