Menghitung Peluang Nasaruddin Umar Jadi Cawapres Ganjar

Menghitung Peluang Nasaruddin Umar Jadi Cawapres Ganjar

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 17 Mei 2023 08:55 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar masuk bursa bakal calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. Bagaimana peluangnya?

Peneliti dari Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno bicara soal pentingnya sosok Nahdlatul Ulama (NU) untuk melengkapi Ganjar yang berasal dari PDI Perjuangan.

"NU merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia yang memiliki paham keagamaan yang cukup inklusif, toleran, moderat pluralis, yang saya kira memiliki tarikan nafas yang sama dengan PDIP yang nasionalis," kata Adi, kepada wartawan, Selasa (16/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasaruddin Umar merupakan salah satu Rais PBNU periode 2022-2027 dan tokoh di luar Jawa. Dua alasan, menurut Adi, cukup untuk mengusung Nasaruddin Umar jadi cawapres Ganjar.

"Nasaruddin Umar tokoh penting dan sentral di NU yang memiliki irisan non-Jawa karena Nasaruddin Umar itu berasal dari Makassar yang memiliki latar belakang yang sama dengan Pak Jusuf Kalla," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Namun, Adi menyoroti soal elektabilitas dari Nasaruddin Umar. Nasaruddin Umar tak banyak dikenal masyarakat dan namanya tak muncul di survei.

"Harus diakui, Nasaruddin Umar itu sosok yang tak muncul di survei, banyak orang yang belum kenal, banyak orang yang belum tahu sehingga wajar kalau orang bertanya-tanya," katanya.

Adi menilai elektabilitas dari Ganjar belum kuat sehingga bisa dipasangkan dengan siapapun. Menurutnya elektabilitas Cawapres mempengaruhi.

"Kalau PDIP mencari sosok dari kalangan NU, tapi tak serta merta memilih yang tidak memiliki elektabilitas dan popularitas. Mengingat, posisi Ganjar Pranowo belum mencapai angka psikologi politik yang aman yaitu 60 persen ke atas. Karena itu posisi Cawapres penting, jadi kunci," katanya.

Kondisi ini berbeda dengan Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2019. Saat itu, lanjut Adi, elektabilitas Jokowi aman sehingga bisa leluasa memilih pasangan.

"Elektabilitas Jokowi (tahun 2019) tinggi, tingkat kepuasan tinggi, meski memiliki cawapres tokoh NU yang tidak populer, dan tidak dikenal, orang, memenangkan pertarungan politik di 2019 yang lalu," katanya.

Tanggapan PDIP

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut ada 10 kandidat bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo. Isu yang berkembang, nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar masuk dalam pembahasan bursa cawapres Ganjar. Apa kata PDIP?

"Saya malah baru tahu dari kamu. Saya belum, mesti saya tanya Ibu (Megawati Soekarnoputri) dulu apa benar begitu," kata Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Utut menyebut penentuan bacawapres Ganjar dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Terkait Nasaruddin Umar, Utut menyebut pertimbangan Megawati menentukan cawapres berdasarkan kepentingan bangsa bukan yang lain.

"Kalau menurut saya, Ibu kalau misalnya mengajukan orang capres, cawapres, mungkin pertimbangannya bukan balas budi lah, pertimbangannya pasti untuk kepentingan terbesar bangsa kalau saya tahu pemikirannya seperti itu," kata Utut.

Simak juga Video 'Puan Bicara soal Potensi Cawapres untuk Ganjar':

[Gambas:Video 20detik]



Simak tanggapan Nasaruddin. Simak di halaman selanjutnya.




Hide Ads