Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan saat ini NasDem tengah mengupayakan sebuah pertemuan antara Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sugeng mengatakan Luhut akan menjadi pembawa pesan di antara Paloh dan Jokowi dalam pertemuan tersebut.
"Iya, tampaknya begitu (Luhut membawa pesan). Karena memang mereka berdua berkomitmen untuk bertemu bertiga (Jokowi, Paloh dan Luhut)," ujar Sugeng kepada wartawan, Sabtu (6/5/2023).
Sugeng mengatakan rencana pertemuan itu juga turut dibahas saat Surya Paloh bertemu dengan Luhut di Wisma Nusantara, Jumat (5/5) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugeng mengatakan pertemuan itu diupayakan agar Surya Paloh dan Jokowi dapat berbicara secara hati ke hati. Dia menyebutkan hal itu agar keduanya dapat melepaskan ego masing-masing.
"Berkomitmen apa? Ini lepaskanlah ego masing-masing dengan prevensi atau refrensi calon kandidatnya masing-masing. Lepaskan itu," ujarnya.
"Tetapi kita lebih pada persoalan-persoalan karena bangsa ini besar, begitu. Dan ini harus menjadi realita," sambungnya.
Sugeng mengatakan Surya Paloh juga menginginkan agar pemimpin negeri ini menunjukan sikap yang negarawan. Dia berharap Jokowi untuk tidak lagi mengendorse tokoh tertentu.
"Ya mustinya, mohon maaf, presiden sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara itu harus memposisikan sebagai negarawan gitu loh," ungkapnya.
"Intinya bagaimana mengendorse satu per satu itu menurut hemat kita tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe lah kalau bahasa umumnya," imbuh dia.
Sebelumnya, Surya Paloh menyebut Jokowi mungkin sudah tidak lagi menganggap Partai NasDem di koalisi pemerintah. NasDem, jelas Paloh, tidak diangkap untuk sementara waktu.
"Ya saya bisa pahami itu (tidak diundang), pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya. Dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara," kata Surya Paloh kepada wartawan usai bertemu Luhut, di Jakarta, Jumat (5/5).
Surya Paloh tidak menampik pernyataan Jokowi bahwa dirinya memang tidak diundang. Namun demikian, dia menegaskan NasDem tetap akan berkomitmen dengan pemerintahan.
"Kan Pak Jokowi sudah jawab bahwa saya tidak diundang sama beliau kan, tetap (komitmen NasDem di pemerintahan)," ucap Paloh.
Lebih lanjut, Surya Paloh juga membeberkan adanya pesan yang disampaikan saat bertemu dengan Luhut siang tadi. "Mungkin salam saja pada saya lah," imbuhnya.
Simak Video 'NasDem Benarkan Luhut Endorse Cawapres untuk Anies saat Ketemu Paloh':
Jokowi Tegaskan Tak Cawe-cawe Capres
Jokowi telah menepis tudingan ikut campur atau cawe-cawe dalam pemilihan calon presiden (capres) maupun cawapres di Pilpres 2024. Jokowi menegaskan pertemuannya dengan enam ketua umum partai politik beberapa hari lalu merupakan ajang diskusi politik.
"Cawe-cawe? He..he..he.. bukan cawe-cawe. Itu diskusi aja kok, kok cawe-cawe. Diskusi, saya tadi sudah sampaikan saya ini kan juga pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe," kata Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
Jokowi menegaskan, penentuan capres merupakan urusan partai. Dia mengaku hal tersebut sudah berulang kali ditegaskannya.
Jokowi mengatakan, selain sebagai pejabat publik, dirinya juga merupakan pejabat politik. Menurut dia, tidak ada konstitusi yang dilanggarnya.
"Apa konstitusi yang dilanggar dari situ? Nggak ada. Tolonglah mengerti kalau saya ini politisi sekaligus pejabat publik," kata Jokowi.
(dek/rfs)