Ketum Pro Jokowi atau Projo, Budi Arie Setiadi, bicara dampak Pilpres 2024 dalam 13 tahun ke depan. Relawan Jokowi ini menilai Pilpres 2024 harus memiliki dampak strategis terhadap Indonesia
"Bahwa yang penting bagaimana kita berpikir strategis bangsa ini dalam 13 tahun ke depan. Dari 2024 sampai 2038 ini," kata Budi Arie Setiadi di dalam acara Adu Perspektif yang diadakan detikcom dan Total Politik, Rabu (3/5/2023).
Selama 13 tahun ke depan setelah Pilpres 2024, menurut Projo jadi rentang waktu yang genting. Indonesia diharapkan keluar dari kelas negara berpenghasilan menegah dan naik kelas berpenghasilan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana kita melihat ujian waktu krusial kita, apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau tidak. Karena middle income trap itu di situ. Di dalam kurun waktu itu, bonus demografi bisa kita manfaatkan nggak," ujarnya.
Projo mencontohkan negara-negara di Amerika Selatan yang sulit keluar dari kelas negara berpenghasilan menengah. Sementara negara di belahan dunia lain bisa lolos dari kelas tersebut.
"Kalau nggak, nasib kita seperti negara Amerika Latin. Kita tidak mencontoh seperti negara maju dan keluar dari middle income trap seperti Kores dan Taiwan," ucapnya.
Sehingga, menurut Projo Pilpres 2024 menjadi penentu langkah Indonesia ke depannya. Projo mengaku mendapat pesan dari Presiden Jokowi soal Pilpres 2024 dan dampaknya ke depan.
"Jadi memikirkan kepentingan bangsa dan kepentingan strategis nasional. Bagaimana kita harus betul-betul serius. Jadi ini pertaruhan sejarah kita juga. Pak Presiden menekankan kepada saya ini tanggung jawab kita semua," imbuhnya.
Simak Video 'Drama Panggung Belakang Suksesor Jokowi':