Baca buku jadi kegiatan Anies Baswedan mengisi libur Lebaran 2023. Buku 'Principles for Navigating Big Debt Crisis' yang dibaca Anies Baswedan lalu momennya diunggah di media sosial mengundang tafsir dari sejumlah pihak.
Bakal calon presiden (capres) 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP itu mengunggah foto duduk memanjangkan kaki di media sosialnya, dalam foto itu Anies membaca buku 'Principles for Navigating Big Debt Crises', dilihat pada Rabu (26/4).
Anies terlihat membaca buku di pinggir laut, namun dia tidak menyebutkan lokasi persis foto itu diambil. Dalam foto yang diunggah Anies, judul buku tersebut terpampang jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan gubernur DKI Jakarta itu membubuhkan keterangan foto atau caption unggahannya. Anies mengajak untuk membaca dan bersiap sebelum besok menyambut hari baru yang lebih baik.
"Matahari yang terang itu, kini mulai meredup terbenam. Teduh, semilir dan tenang untuk membaca dan bersiap. Sebelum esok menyambut hari yang baru dan lebih baik," tulis Anies.
"Bagi yang telah mengakhiri masa liburan, selamat bersiap kembali bekerja dan berkarya esok hari," lanjutnya.
Buku Principles for Navigating Big Debt Crisis ditulis oleh investor top dunia, Ray Dalio. Mengutip laman Goodreads, buku Big Debt Crises ini berisi gagasan Ray soal bagaimana kebijakan publik merespons masalah krisis utang.
Buku ini menyediakan penjelasan tentang cara mengatasi krisis agar tak terulang kembali. Ray Dalio memakai peristiwa krisis Depresi Hebat era 1930-an dan krisis keuangan tahun 2008 yang mengguncang dunia sebagai studi kasus. Ray memaparkan sejarah krisis dan mengapa hal itu terjadi.
Ray juga membagikan pengalaman perusahaannya, Bridgewater Associates, mengatasi dan melewati krisis tersebut. Ray Dalio dalam bukunya yakin bahwa krisis bisa berulang, tetapi polanya bisa terbaca dan bisa diatasi.
![]() |
Maksud Anies Menurut Orang Dekat
Orang dekat Anies Baswedan menjelaskan maksud Anies membaca buku Principles for Navigating Big Debt Crisis. Menurut orang dekat, Anies pribadi pembelajar.
"Cakep bro, pemimpin baca buku, terus belajar," kata orang dekat Anies, Hendri Satrio atau Hensat, kepada wartawan, Kamis (27/4).
Hensat dikenal sebagai orang dekat Anies sejak pencapresan oleh KPP. Hensat juga turut menjadi juru bicara Anies saat polemik urusan utang piutang Pilgub DKI Jakarta 2017 Anies dengan Sandiaga Uno mencuat ke publik.
"Tidak berhenti belajar, tidak berhenti baca buku supaya pembangunan untuk rakyat tepat dan bermanfaat untuk rakyat dan Indonesia," ujarnya.
Lihat juga Video: DPW PPP Usung Anies, Mardiono: Hasil Rapimnas Harus Ditaati
Demokrat Sebut Sama dengan AHY
Partai Demokrat menilai buku yang dibaca Anies relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini. Kegiatan membaca buku Anies dinilai mirip dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Buku yang dibaca Mas Anies 'Principles for Navigating Big Debt Crisis' yang berisikan prinsip-prinsip menangani krisis utang dengan baik, tentu sangat relevan dengan kondisi yang tengah dihadapi bangsa Indonesia saat ini," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Kamis (27/4).
Kamhar bicara terkait utang Indonesia dari tahun ke tahun. Kamhar menyoroti pengelolaan fiskal yang menurutnya tidak tepat.
"Jumlah utang terbesar sepanjang sejarah Indonesia berdiri. Pengelolaan fiskal yang tidak tepat dibarengi penumpukan utang secara terus menerus telah membawa kita terjebak pada kondisi fisher's paradox, bahasa sederhananya 'gali lobang tutup lobang', ngutang untuk bayar utang," ujar Kamhar.
Menurutnya, ada beberapa kebijakan pemerintah saat ini yang terlihat dipaksakan, salah satunya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya, hal itu justru membuat Indonesia masuk dalam jebakan utang.
"Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Kita menghadapi persoalan yang kompleks dan multi dimensi, mulai dari persoalan ekonomi, politik, kualitas demokrasi, penegakan hukum, pemberantasan korupsi, pangan dan energi, lingkungan, dan sebagainya. Karenanya memperjuangkan Perubahan dan Perbaikan menjadi imperatif untuk diwujudkan," tuturnya.
Kamhar mengatakan membaca buku merupakan kegemaran Anies Baswedan, menurutnya kebiasaan itu juga sama dilakukan oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kamhar menilai seorang pemimpin mestilah memiliki berbagai macam referensi.
"Ini antara lain kesamaan Mas Anies dengan Mas Ketum AHY, keduanya gemar membaca. Kebiasaan membaca ini menjadi ciri para pemimpin besar termasuk para pendiri bangsa. Bung Karno, Bung Hatta, Tan Malaka, Syahrir, Buya Hamka dan seterusnya mereka semua adalah pelahap buku," ujar Kamhar.
"Kebiasaan membaca ini memang mesti dimiliki seluruh pemimpin agar memiliki referensi, kapasitas dan pengetahuan yang memadai dalam mengambil keputusan, serta merumuskan dan menetapkan kebijakan. Tidak planga-plongo alias tidak tahu apa yang diputuskan," imbuhnya.
Tugas Presiden Berikutnya Berat Bagi PKS
Kegiatan Anies membaca buku Principles for Navigating Big Debt Crisis juga diartikan oleh PKS. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan mengurus negara mesti memiliki kedalaman ilmu yang baik.
"Ngurus negara mesti penuh dengan perbendaharaan ilmu dan hikmah. Buku adalah jendela ilmu," kata Mardani kepada wartawan, Kamis (27/4).
Mardani berbicara tentang utang yang dimiliki Indonesia. Menurutnya hal ini salah satu tantangan yang mesti dihadapi pemimpin Indonesia ke depan.
"Bab utang, memang tugas Presiden Indonesia berikutnya yang paling berat. Angkanya meningkat tinggi di zaman Pak Jokowi," tutur Mardani.
"Foto bagus sebagai pembukaan kontestasi kampanye karya dan gagasan," sambungnya.
(rfs/rfs)