Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman menyebut belum ada pembicaraan terkait capres dan cawapres di Koalisi Besar. Menurutnya, yang terpenting dalam Koalisi Besar adalah visi untuk melanjutkan program Jokowi.
"Di dalam Koalisi Besar belum ada pembicaraan siapa capres dan cawapres. Karena yang paling penting, platform ini, koalisi ini, sebetulnya dibangun dengan satu visi, pertama, ingin membantu Pak Jokowi sukses menuntaskan tugas-tugas beliau sebagai presiden. Kedua, komitmen Koalisi Besar ini adalah partai-partai ingin agar apa yang menjadi visi, dan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi terus berlanjut. Jadi ada continuitas," kata Andy.
"Jadi belum ada percakapan lebih jauh mengenai siapa capres-cawapres tapi yang paling penting itu kan semangatnya, visinya harus sama dulu, itu yang sebetulnya menjadi tujuan besar dari Koalisi Besar ini. Itu yang merupakan poin-poin hasil pembicaraan kita dari Ketum Golkar, Pak Airlangga Hartarto," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Andy mengatakan PSI tetap mendukung Ganjar Pranowo. Dia menyebutkan hasil dukungan itu hingga saat ini belum berubah.
"Ini kan masih jauh sekali, lagi, kalau hasil rembug rakyat belum berubah ya, sampai saat ini hasilnya tetap Mas Ganjar memimpin. Tapi mengenai ke depan tentu saja masih ada waktu sampai bulan November pada saat pendaftaran calon presiden. Saya pikir yang paling pertama yang harus kita jaga bantu Pak Jokowi supaya bisa menyelesaikan tugas dengan baik tidak ada hambatan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali bicara soal koalisi besar yang wacananya terus berkembang. Cak Imin mengatakan bahwa koalisi PKB bersama Partai Gerindra sudah sepakat bertambahnya Partai Golkar.
"Koalisi tambahan PKB-Gerindra ini yang baru fix Golkar. Moga-Moga tidak berubah," kata Cak Imin pada wartawan di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (18/4).
Cak Imin kemudian mengatakan bahwa partai-partai lain, khususnya yang berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kemungkinan akan menyusul untuk menjajaki koalisi besar tersebut.
Cak Imin berharap dengan bergabungnya partai lain ke dalam koalisi besar bisa menambah kekuatan menghadapi Pemilu 2024.
"Nanti akan disusul PAN mungkin, PPP dan yang lain. Kita berharap koalisi ini bisa semakin memperkuat koalisi PKB-Gerindra," ujarnya.
Cak Imin juga sempat membeberkan bahwa kelima partai koalisi besar sempat bertemu di Jakarta. Ia mengaku pertemuannya itu membahas soal putusan MK.
"Ketemu di Jakarta. Baru pematangan, terutama kita bertemu mengantisipasi keputusan MK, kita mengingatkan MK untuk tidak gegabah, ini semua terlaksana pemilu sudah siap semuanya, caleg sudah siap semuanya, melalui pendaftaran nanti di bulan Mei ini. PKB sudah 100% calegnya lengkap. Kemudian dirusak oleh MK," imbuhnya.
(maa/maa)