Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Bona Simanjuntak, mengatakan Ketua BPOPKK Demokrat Herman Khaeron kemungkinan tahu motif Anas Urbaningrum dijatuhkan dari posisi Ketua Umum. Merespons pernyataan itu, Herman Khaeron meminta Bona tak asal bicara.
"Siapa Bona Simanjuntak? Saya nggak kenal. Jangan asal bicara," kata Herman saat dikonfirmasi, Senin (17/4/2023).
Herman menyebut tak ingin membicarakan masa lalu. Ia memilih untuk fokus dengan tujuan Partai Demokrat di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan saya tidak mau berargumentasi ke masa lalu, masih banyak yang perlu kita pikirkan untuk masa depan," ujarnya.
Sebelumya, Kepala BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron menyebut eks Ketum Demokrat Anas Urbaningrum diadu domba oleh para loyalis. Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Bona Simanjuntak, menepis tudingan adu domba yang disematkan ke partainya.
"Cukup aneh kalau sekarang dibilang mengadu domba, lagian juga kita tahu lah bahwa Demokrat bukan 'domba' yang mudah diadu," kata Bona dalam keterangannya, Senin (17/4/2023).
Bona mengatakan Anas justru menjadi korban kriminalisasi. Ia pun menyebut mungkin saja Herman Khaeron mengetahui alasan Anas Urbaningrum dijatuhkan hingga berakhir di tahanan.
"Sebagai seorang sahabat mungkin Mas Khaeron sudah tahu motif apa yang menyebabkan seorang Anas Urbaningrum yang sedang memimpin partai berkuasa saat itu harus di jatuhkan dengan cara seperti itu," tutur Bona.
"Tetapi sekarang beliau bangkit bersama kendaraan barunya yakni Partai Kebangkitan Nusantara yang dirancang bersama Gede Pasek Suardika yang sekaligus menjadi ketua umumnya," sambungnya.
Ramai saling balas antara Demokrat dan loyalis Anas Urbaningrum mengemuka saat dia bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung. Herman Khaeron menyebut Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapapun, termasuk dengan Anas.
"Pak SBY berkunjung ke mana pun terbuka kepada rakyat, selalu disambut dengan baik, banyak yang minta foto bersama. Jadi Pak SBY terbuka kepada siapapun," kata Herman kepada wartawan, Minggu (16/4).
Herman menilai Anas hanyalah korban adu domba dari para loyalisnya, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan kubu Moeldoko. "Lihat saja statement yang dibangun, statementnya kan dibangun oleh dua kubu itu (PKN dan Moeldoko) dan saya katakan justru yang jadi korban saat ini Mas Anas," ujarnya.
Herman menganggap Anas sebagai sahabatnya. Dia mewanti-wanti Anas menjadi korban bully dari para loyalisnya.
Simak juga Video 'Ditagih Janji Gantung di Monas, Ini Kata Anas Urbaningrum':