"Itu soal penegasan kita sebagai partai ideologis. Di sini adalah alat perjuangan, partai adalah alat perjuangan, partai adalah ibarat perahu, itu untuk menuju suatu masyarakat yang kita cita-citakan, yaitu masyarakat Pancasila, NKRI dan Bhineka tunggal Ika," kata Aria kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4).
Aria melanjutkan, digelarnya pertemuan itu lantaran Megawati diduga terpicu dinamika wacana politik di eksternal partai. Urusan penentuan capres, Aria menegaskan hal itu merupakan kewenangan penuh Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemicunya biasa, kalau ada kontraksi wacana di luar, ibu selalu merapatkan barisan ke dalamnya. Kalau kali ini bukan masalah politik, tetapi masalah ideologi, kader-kader lebih banyak bicara ideologi karena bicara Ideologi, karena sadar Ideologi akibatnya akan sadar politik, sadar politik akan menentukan sadar organisasi, sadar organisasi akan menentukan kultural budaya, saya kira itu," katanya.
"Dan Ibu menegaskan semua yang menyangkut capres-capresan adalah urusan ketua umum. Kamu turun dan turun, apalagi dalam suasana Ramadan dan Idul Fitri, nanti harus banyak menyapa rakyat," imbuhnya.
Sejauh ini, sebut Aria, belum ada nama yang diumumkan Megawati ke kalangan internal partai. Namun dia meyakini pengumuman capres PDIP akan dilakukan Megawati secepatnya.
"Masih belum menyebutkan nama, karena itu semua mengenai capres-cawapres, orang dan timing-nya adalah kewenangan penuh Ibu Ketua Umum, insyaallah secepatnya," kata dia.
(rfs/lir)