Anggota DPR RI fraksi PAN Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) buka suara soal viral dirinya bagi-bagi sembako di wilayah Jakarta Timur. Eko mengatakan bagi-bagi sembako itu bagian dari kegiatan sosialisasinya ke warga.
"Ya jadi kemarin saya itu memang ketemu dengan kader saya, simpatisan saya dan akhirnya saya sosialisasi dan memberikan sembako juga yang di dalamnya ada minyak sayur, ada beras sebagainya," kata Eko kepada wartawan di Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (30/3/2023).
Ketua DPW PAN DKI ini menyebut pembagian sembako itu dilakukan pada Minggu (19/3/2023) di Bidara Cina, Jakarta Timur. Eko menganggap narasi yang diviralkan itu telah diframing sehingga memunculkan opini negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang saat kemarin itu nggak tau diframing atau siapa saya juga nggak tau itu ya tapi ya nggak apa-apa juga. Kata orang tua saya 'dizolimi berarti ibadah'," jelasnya.
Tepis Kampanye
Eko menepis dirinya melakukan kampanye. Eko menegaskan pembagian minyak itu dilakukan sebagai seorang anggota DPR bukan sebagai peserta kampanye.
"Sebenarnya perlu diketahui bersama bahwa saya sampe sekarang belum mendaftarkan diri loh sebagai peserta pemilu, peserta kampanye di 2024. Saya sebagai anggota dewan yang memang pertama kali dilantik kan ada di bait terakhir 'siap mensupport membantu rakyat dan juga daerah pemilihannya menyalurkan aspirasi yg ada'," ungkapnya.
Eko mengatakan turun ke konstituen itu merupakan fungsi sebagai anggota DPR. Dia menilai apa yang dilakukan hal yang wajar.
"Nah jadi ya itulah fungsi terakhir DPR yang ketemu dengan daerah pemilihannya, masyarakatnya. Jadi wajar-wajar aja gitu saya memberi, bagusan memberi kan saya datang anggota DPR gitu bukan cuma sekedar janji surga. mending datang, ngomong, saya kasih rejeki," ungkapnya.
"Sebenarnya kegiatan memberi ini sih sebenarnya bukan hanya pada saat mau puasa ini ya kalo teman-teman liat jejak rekam saya di online dan sebagainya. Berbaginya udah dari dulu dari jaman Covid aja saya membagikan masker, handsanitizer, bikin paket edukasi online gratis yang disingkat 'Pak Eko' itu di 5 titik, 5 wilayah saya bikin sampe saat Covid bahkan saya bikin 1 juta sembako, artinya udah nggak aneh kalo saya memberi," lanjutnya.
Eko menyampaikan pihaknya akan mengkomunikasikan dengan Bawaslu soal ada atau tidaknya pelanggaran dibalik kegiatannya itu. "Ya artinya kalo ada teguran Bawaslu sebagainya ya nanti kita komunikasikan bahwa apakah ini mendapat teguran atau tidak. Tapi selama ini kita selalu komunikasi dengan Bawaslu, KPUD dan sebagainya masih fine-fine aja," jelasnya.
(eva/eva)