Verrel Bramasta resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) menyusul Uya Kuya, Eko Patrio, Desy Ratnasari, hingga Primus Yustisio. Elite PAN mengatakan kader PAN dari kalangan artis tak hanya bisa dongkrak elektabilitas partai, tapi juga bisa berkarya.
"Banyak yang bilang PAN itu Partai Artis Nasional, tapi justru menurut saya profesi temen-temen kita ini, artis ini, udah memiliki keunggulan, mereka punya influence dan popularity, tinggal nanti bagaimana popularity itu di-translate menjadi elektabilitas itu yang pertama," kata pengurus teras PAN, Futri Zulya Savitri, di Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2203).
Putri dari Ketum PAN Zulkifli Hasan itu mengatakan partainya terus memberikan pendidikan kepada kader, termasuk kalangan artis. Dia lalu menyebutkan kader PAN dari kalangan artis yang kini disebut sudah bertransformasi menjadi politikus.
"Nah mungkin kalau temen-temen notice, kalau artis-artis di PAN itu bukan hanya sebagai vote getter ya temen-temen, tapi bener-bener memang bisa berkarya ada Mas Eko, ada Teh Desi, ada Mas Primus, Mas Pasha juga sekarang mau nyaleg dan mereka bener-bener all out bertransformasi dari artis menjadi politisi," imbuhnya.
Putri mengatakan generasi milenial memiliki peran penting dalam Pilpres 2024 mendatang. Dia menuturkan PAN terbuka bagi anak muda yang ingin terjun ke politik.
"Peran milenial penting banget karena tadi sudah disampaikan 50-60 persen itu nanti pemilih kita itu milenial, artinya pemilih pemula. Jadi kita di PAN memberikan ruang sebesar-besarnya," ujarnya.
Dia lalu menyebut banyak kadernya yang juga dari generasi milenial. Bahkan, katanya, kantor partai hingga pekerjanya pun kekinian.
Futri yang menjabat Waketum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) PAN juga mengatakan pentingnya isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dia mengaku akan memperjuangkan terkait masalah KDRT dan isu perempuan lainnya saat maju di Pileg 2024 mendatang.
"Saya sebelum aktif di politik, 10 tahun entrepreneur bisnis, kebetulan karyawan saya 90 persen perempuan, dengan isunya masing-masing, termasuk ada korban KDRT, ada yang ekonominya bermasalah dan sebagainya," katanya.
Dia mengatakan ayahnya, Zulfikli Hasan tak pernah memaksa dirinya untuk maju dalam Pileg 2024. Dia menegaskan bakal memperjuangkan terkait isu perempuan jika nantinya menang dalan pemilihan legislatif tersebut.
"Kalian tahu nggak korban KDRT butuh 7-9 kali attempt baru mereka berani lapor. Berani lapor aja itu bisa dibilang aib keluarga, yang disalahin nanti perempuan, sampai di polisi belum tentu laporannya bisa ditindaklanjuti karena minim bukti dan lain-lain. Nah hal-hal ini yang saya ingin suarakan mudah-mudahan nanti kalau dikasih kepercayaan sama masyarakat," ujarnya.
Simak beita selengkapnya di halaman selanjutnya.