Namun Dasco menekankan saat ini Gerindra telah meneken perjanjian koalisi bersama PKB yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dasco menegaskan segala langkah politik Gerindra diserahkan pada keputusan yang diambil Ketum Prabowo Subianto dan mitranya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Namun perlu dicatat bahwa Pak Prabowo dan Pak Muhaimin sudah melakukan kontrak politik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Di mana segala sesuatunya harus dibicarakan dan diputuskan bersama antara Pak Prabowo dan Pak Muhaimin," kata Dasco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dasco menuturkan keputusan yang diambil Prabowo dan Cak Imin bisa saja mengarah pada pembentukan koalisi besar seperti yang dibicarakan Airlangga. Dia menekankan keputusan dua ketum itu menjadi faktor dominan terkait langkah Gerindra dan PKB ke depan.
"Nah oleh karena itu, apapun itu bentuknya, tentunya keputusan dari dua orang ini saling mengikat dan keputusan bersama ini juga yang bisa mengarah ke politik yang dinamis seperti penggabungan koalisi besar," ujar dia.
"Jadi memang segala kemungkinan ada, tetapi kalau di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ini keputusan dua orang ini yang paling dominan," sambungnya.
PDIP: Koalisi Besar Sangat Masuk Akal
PDI Perjuangan (PDIP) turut menanggapi pernyataan Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang berbicara soal kemungkinan terbentuknya koalisi besar yang membaur bersama NasDem, Demokrat, dan PKS. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai wacana yang disampaikan Airlangga ini masuk akal.
"Semakin dekat dengan jadwal perhelatan, konsolidasi antarparpol semakin menguat. Jadi apa yang disampaikan Pak Airlangga sangat masuk akal," kata Hendrawan kepada wartawan, Minggu (26/3/2023).
Namun Hendrawan tak menyampaikan gamblang soal langkah politik PDIP terkait pembentukan koalisi menjelang Pilpres 2024 nanti. Dia hanya meyakini masih ada dinamika politik yang menarik ke depannya.
"Soal poros koalisi seperti apa yang akan terbentuk, masih akan ada dinamika yang menarik," kata dia.
Lebih lanjut, anggota DPR Fraksi PDIP ini meminta berbagai pihak agar tak banyak berspekulasi dulu soal sikap PDIP. Sebab, kata dia, kebanyakan spekulasi yang muncul di publik tidak terbukti.
"Kita tak perlu berspekulasi dulu, karena dalam kamus politik, banyak spekulasi yang tidak terbukti," ujarnya.
(fca/fca)