PD Singgung 'Big Data' Soal Menko Mau Ubah Konstitusi yang Disindir Anies

PD Singgung 'Big Data' Soal Menko Mau Ubah Konstitusi yang Disindir Anies

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Selasa, 21 Mar 2023 08:25 WIB
Kamhar Lakumani (Dokumentasi pribadi).
Foto: Kamhar Lakumani (Dokumentasi pribadi).
Jakarta -

Sosok Menteri Koordinator (Menko) yang disindir bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan ingin mengubah konstitusi perlahan-lahan mulai terungkap. Belakangan Partai Demokrat membeberkan ciri-ciri Menko yang disindir Anies Baswedan tersebut.

Ciri-ciri tersebut disampaikan oleh Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani. Dia menjelaskan Menko yang dimaksud oleh Anies Baswedan cukup familiar dan punya rekam jejak secara digital dan pemberitaan.

"Itu sebenarnya cukup familiar kalau rajin mau cari jejak digital atau pemberitaan," kata Kamhar kepada wartawan di acara Diskusi Trust Indonesia di Hotel Whiz Cikini, Jakarta Pusat, Senin (20/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Kamhar menyebut Menko itu pernah membangun wacana amandemen konstitusi dan penundaan pemilu. Dia lalu memberikan clue spesifik bahwa Menko itu pernah menyampaikan terkait big data.

"Menko yang misalnya pernah bangun wacana ada kaitannya amendemen konstitusi, penundaan pemilu melalui aspirasi 'Big Data' dan sebagainya," ucap Kamhar.

ADVERTISEMENT

Namun demikian, Kamhar enggan menyebut nama Menko yang ada dalam kriterianya tersebut. Ia menilai publik sudah mengetahui tanpa dirinya harus menyebut nama Menko tersebut secara terang.

"Orang Indonesia khususnya yang punya literasi yang baik, karena Menko yang begitu kan ada," kata dia.

"Itu sudah jelas, jadi enggak usah diperjelas lagi," tambahnya.

Simak respons jubir Luhut di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Sindiran Ngabalin Untuk Anies soal Narasi Menko Mau Ubah Konstitusi':

[Gambas:Video 20detik]



Satire Jubir Luhut

Jubir Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, sebelumnya sudah sempat merespons pernyataan Anies terkait Menko ingin ubah konstitusi dengan satire. Jodi menyindir Anies sedang melontarkan teka-teki.

"Ya ini teka-teki yang harus bangsa Indonesia pecahkan bersama," kata Jodi saat dihubungi, Sabtu (18/3).

Jodi menyebut yang dibutuhkan Indonesia saat ini bukan teka-teki. Melainkan, keberlanjutan dan kejelasan.

"Ke depan yang Indonesia butuhkan itu adalah keberlanjutan kejelasan bukan teka-teki," ujar dia.

Pernyataan Anies Baswedan

Sebelumya, Anies Baswedan menyebut ada Menko yang secara terang-terangan berbicara tentang perubahan konstitusi. Sindiran itu disampaikan Anies saat menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan KAHMI Jaya, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/3) malam.

"Saya rasa kualitas demokrasi kita itu tidak menurun. Tetapi orang-orang yang tidak komit pada demokrasi sekarang lebih berani untuk mengungkapkan pikirannya," kata Anies.

Anies mengajak semua pihak yang komit dengan Demokrasi untuk lebih lantang menyuarakan. Dia pun menyinggung ada sosok Menko yang justru bicara ingin mengubah konstitusi.

"Kita tidak pernah membayangkan ada petinggi menyatakan 'Mari kita ubah konstitusi'. Nggak pernah kita membayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup bukan? Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, nggak pernah terbayang," tutur Anies.

"Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci nih, Menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang seberapa banyak yang mau mendukung," sambungnya.

Oleh karena itu, Anies mengajak semua pihak untuk melawan narasi-narasi yang beredar. Dia mengatakan kini banyak tokoh yang lantang menyuarakan kemunduran demokrasi.

(maa/imk)



Hide Ads