Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyindir Menko yang ingin mengubah konstitusi. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Anies itu dengan menyinggung amandemen terbatas.
"Kalau untuk amandemen itukan dari PDI Perjuangan dulu memiliki gagasan untuk amandemen sangat terbatas. Terkait dengan pentingnya pola pembangunan semesta berencana," kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2023). Hasto dimintai tanggapannya soal Anies yang menyebut ada Menko mau mengubah konstitusi.
Oleh karena itu, Hasto menganggap wajar jika Anies kaget. Dia menyindir Anies lantaran menganggap kesinambungan itu tidak penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bagi Pak Anies kaget karena memang kesinambungan itu enggak penting. Kalau bagi kami kesinambungan pembangunan itu sangat penting. Maka MPR harus memiliki suatu kewenangan di dalam menetapkan haluan negara," kata dia.
Namun, kata Hasto, agenda untuk membahas amandemen sangat terbatas terhalang pandemi COVID-19. Sehingga, kata dia, konsentrasi dikerahkan kepada rakyat untuk menangani pandemi.
"Maka kami prioritaskan untuk pada rakyat ini sehingga akhirnya kami tunda agenda untuk melakukan amandemen sangat terbatas, termasuk perubahan UU Pemilu juga kami tunda, UU Parpol kami tunda, agar seluruh konsentrasi ketika menangani pandemi itu untuk rakyat," sebutnya.
Pernyataan Anies
Sebelumnya, Anies Baswedan mengungkap ada Menko secara terang-terangan bicara perubahan konstitusi. Dia tak pernah membayangkan pernyataan itu disampaikan di hadapan publik secara terbuka.
"Saya rasa kualitas demokrasi kita itu tidak menurun. Tetapi orang-orang yang tidak komit pada demokrasi sekarang lebih berani untuk mengungkapkan pikirannya," kata Anies dalam pemaparannya di acara dialog kebangsaan KAHMI Jaya, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/3) malam.
Anies mengajak semua pihak yang komit dengan Demokrasi untuk lebih lantang menyuarakan. Dia pun menyinggung ada sosok Menko yang justru bicara ingin mengubah konstitusi.
"Kita tidak pernah membayangkan ada petinggi menyatakan 'Mari kita ubah konstitusi'. Nggak pernah kita membayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup bukan? Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, nggak pernah terbayang," tutur Anies.
"Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci nih, Menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang seberapa banyak yang mau mendukung," sambungnya.
Simak juga Video: SMRC Ungkap Elektabilitas NasDem Naik Usai Usung Anies, PD Malah Turun